Mohon tunggu...
rizqy m farhan
rizqy m farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hanya menjadi provokator dan kritik kepada diri sendiri, karena kita semua pada dasarnya adalah monster

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sapiens "Sub-Spesies Manusia yang Berkuasa"

28 Agustus 2022   13:09 Diperbarui: 28 Agustus 2022   13:13 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia memiliki banyak beragam sub-spesies seperti yang kita ketahui, mulai dari Homo Sapiens yang sampai saat ini mampu beradaptasi dari zaman hingga ke zaman selain itu ada banyak sekali sub-spesies yang punah seperti Homo Habilis yang dianggap menjadi sub-spesies pertama dari genus Homo yang mana diyakini bahwa Homo Habilis melahirkan sebuah sub-spesies yakni Homo Ergaster, beberapa dari Homo Ergaster bermigrasi ke kawasan Asia dan mereka yang menetap di kawasan Asia ini dinamakan sebagai Homo Erectus. 

Homo Rhodesiensis merupakan turunan dari Homo Ergaster, beberapa dari Homo Rhodensiensis bermigrasi ke Eropa yang kemudian melahirkan sub-spesies baru yang diberi nama Homo Heidelbergensis.

Kemudian 250.000 tahun lalu muncul sebuah sub-spesies baru yang diberi nama Homo Neanderthalensis dan Denisova Hominin di Asia, Homo Neanderthalensis sendiri merupakan kerabat dekat dari Homo Sapiens.

Homo Sapiens sendiri muncul berbarengan dengan Homo Neandertalensis inilah mengapa mereka berdua disebut sebagai kerabat dekat, Homo Sapiens merupakan turunan dari Homo Rhodesiensis di Afrika. 

Homo Sapiens merupakan genus Homo satu-satunya yang bisa bertahan sampai saat ini, dikarenakan kemampuan beradaptasi Homo Sapiens sangat pesat sekali berkembangnya sebagai kelompok yang besar bukan sebagai individu.


Homo Sapiens sebelum mampu berevolusi ia kalah dalam perebutan lahan dengan Homo Neandertalensis, namun beberapa tahun kemudian Homo Sapiens dapat berkembang dan mengorganisir dalam skala yang lebih besar dan mampu berkembang secara pesat dan mampu mengalahkan Neandertalensis hal ini dikarenakan Neandertalensis tidak berkembang secara signifikan dan mereka hanya dapat mampu mengorganisir 50-150 individu, sedangkan Homo Sapiens kala itu sudah dapat mengorganisir lebih dari 150 individu.

Mengapa Sapiens Dapat Mengorganisir Dalam Skala yang Lebih Besar?

Hal ini didasari karena mereka sudah mampu berbicara dan bergosip dari gosip-gosip inilah muncul sebuah imajinasi-imajinasi (mitos-mitos) seperti Dewa dan Agama mungkin di zaman sekarang bisa kita lihat dalam Ideologi dan Negara. 

Seperti yang ada di dalam buku Sapiens "A Brief History Of Humankinds" karya Yuval Noah Harari, bahwa yang dapat menyatukan Sapiens-Sapiens ini ialah sebuah mitos-mitos yang mereka percayai, kemampuan hal seperti ini dikarenakan adanya Revolusi Kognitif pada Sapiens sedangkan pada sub-spesies yang lainnya mereka terlalu lambat dalam hal tersebut.

Revolusi kognitif ini terjadi sekitar 70.000 tahun lalu dikarenakan sebelumnya pada sekitar 100.000 tahun yang lalu, sekelompok Sapiens melakukan migrasi ke kawasan Neandertal akan tetapi Sapiens tidak dapat bersaing hal ini dikarenakan Sapiens belum mampu dapat menyaingi Neandertal. 

Namun hal itu berubah pada 70.000 tahun yang lalu, sekelompok Sapiens melakukan migrasi lagi dari wilayah Afrika ke wilayah yang dikuasai oleh Neandertal dan kali kedua ini Sapiens dapat mengusir Neandertal dari wilayah tersebut

Selain merubah cara berpikir Sapiens, revolusi kognitifpun menyebabkan punahnya sub-spesies manusia purba lainnya. Hal ini dapat kita lihat dari pola migrasi Sapiens-Sapiens ini ketika mereka tiba di lokasi baru, populasi sub-spesies manusia lainnya punah hal ini dikarenakan sub-spesies manusia lainnya kalah cerdik sehingga mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan makannya sehingga mereka tergusur dan populasinya menyusut hingga mencapai kepunahan. 

Hal ini juga berdampak pada Piramida Puncak Makanan yang tadinya hewan-hewan buas seperti Singa, Macan dan Hiu menjadi puncak predator mereka pun juga tergusur oleh Sapiens dikarenakan Sapiens terlalu cepat dalam berkembang sedangkan predator-predator tersebut tidak dapat menyeimbangi Sapiens.

Seperti yang sudah dibahas di atas Sapiens mampu mengorganisir dalam skala yang lebih besar daripada manusia-manusia purba lainnya, hal ini di karenakan terjadinya mutasi pohong pengetahuan pada Sapiens yang terjadi dalam Revolusi Kognitif. 

Mutasi pohon pengetahuan ini ialah kemampuan linguistik yang terjadi dalam Sapiens dari kemampuan linguistik ini Sapiens mampu bergosip hingga berjam-jam dan dari gosip ini juga Sapiens dapat menciptakan hal-hal yang diluar akal manusia purba lainnya seperti Mitos-Mitos, Legenda, Dewa-Dewi hingga Agama. 

Hal-hal yang diluar akal inilah yang dapat mengikat dan mengorganisir Sapiens dalam skala yang sangat besar selain itu Sapiens dapat berkerja sama dalam cara yang lebih luwes dengan Sapiens lainnya yang mereka juga tidak terlalu dekat dan hal inilah yang menjadi pembeda antara Sapiens dan manusia purba maupun hewan-hewan lainnya. Itulah mengapa Sapiens dapat menguasai dunia, bertahan dan menjadi puncak predator sampai saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun