Namun hal itu berubah pada 70.000 tahun yang lalu, sekelompok Sapiens melakukan migrasi lagi dari wilayah Afrika ke wilayah yang dikuasai oleh Neandertal dan kali kedua ini Sapiens dapat mengusir Neandertal dari wilayah tersebut
Selain merubah cara berpikir Sapiens, revolusi kognitifpun menyebabkan punahnya sub-spesies manusia purba lainnya. Hal ini dapat kita lihat dari pola migrasi Sapiens-Sapiens ini ketika mereka tiba di lokasi baru, populasi sub-spesies manusia lainnya punah hal ini dikarenakan sub-spesies manusia lainnya kalah cerdik sehingga mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan makannya sehingga mereka tergusur dan populasinya menyusut hingga mencapai kepunahan.Â
Hal ini juga berdampak pada Piramida Puncak Makanan yang tadinya hewan-hewan buas seperti Singa, Macan dan Hiu menjadi puncak predator mereka pun juga tergusur oleh Sapiens dikarenakan Sapiens terlalu cepat dalam berkembang sedangkan predator-predator tersebut tidak dapat menyeimbangi Sapiens.
Seperti yang sudah dibahas di atas Sapiens mampu mengorganisir dalam skala yang lebih besar daripada manusia-manusia purba lainnya, hal ini di karenakan terjadinya mutasi pohong pengetahuan pada Sapiens yang terjadi dalam Revolusi Kognitif.Â
Mutasi pohon pengetahuan ini ialah kemampuan linguistik yang terjadi dalam Sapiens dari kemampuan linguistik ini Sapiens mampu bergosip hingga berjam-jam dan dari gosip ini juga Sapiens dapat menciptakan hal-hal yang diluar akal manusia purba lainnya seperti Mitos-Mitos, Legenda, Dewa-Dewi hingga Agama.Â
Hal-hal yang diluar akal inilah yang dapat mengikat dan mengorganisir Sapiens dalam skala yang sangat besar selain itu Sapiens dapat berkerja sama dalam cara yang lebih luwes dengan Sapiens lainnya yang mereka juga tidak terlalu dekat dan hal inilah yang menjadi pembeda antara Sapiens dan manusia purba maupun hewan-hewan lainnya. Itulah mengapa Sapiens dapat menguasai dunia, bertahan dan menjadi puncak predator sampai saat ini.