Mohon tunggu...
Rizky Yudo Purwantoro
Rizky Yudo Purwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen

Mahasiwa Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspada Bullying! Yuk Ayah Bunda Cegah Bullying pada Anak

2 Desember 2022   19:55 Diperbarui: 2 Desember 2022   19:54 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis :

Rizky Yudo Purwantoro, Annisa Irbah, Siti Syifa Setya Ningrum 

Dosen Pengampu:

Dr. Eva Yulina Riany, S.P, M.Ed

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

Fakultas Ekologi Manusia

IPB University

Bullying menjadi fenomena yang marak ditemui di semua kalangan. Bullying pada anak juga kerap terjadi di sekolah. Orangtua dan keluarga dapat berperan untuk mencegah dan mengatasi anak agar terhindar dari kasus bullying yang marak terjadi. Yuk Ayah dan Bunda simak penjelasan berikut!. Bullying merupakan sebuah perilaku yang agresif,dan menekan bisa dalam tindakan fisik secara langsung atau melalui kata-kata. 

Bullying terbagi menjadi beberapa tipe tindakan yaitu yang pertama teasing (sindiran) seperti mengejek, menghina, melecehkan, meneriaki korban, kedua physical (fisik) seperti memukul, menendang, menjambak, mendorong, ketiga harassment (gangguan) seperti menyerang tentang masalah seksual, jenis kelamin, ras, agama dan kebangsaan.

Pelaku bullying bisa hadir karena kontrol diri yang rendah. Mereka mungkin sebelumnya menjadi korban kekerasan, lalu menganggap dirinya selalu terancam dan biasanya bertindak menyerang sebelum diserang. Kehidupan keluarga yang tidak harmonis juga bisa menjadi penyebab muncul pelaku bullying. Orang tua yang sering bertengkar dan melakukan tindakan agresif biasanya mendorong anak melakukan bullying. Orang tua seperti ini juga tidak mampu memberikan pengasuhan yang baik. Kemudian, penyebab bullying bisa terjadi karena media massa menyajikan konten yang tidak mendidik dan tidak sesuai untuk umur anak. 

Banyak tontonan kekerasan yang muncul di media massa membuat anak terdorong untuk mencontoh dan melakukan hal serupa di sekolah. Peran orang tua di sini juga dibutuhkan untuk mengontrol konsumsi dan tontonan anak agar tak muncul bibit-bibit pembully. Bullying dapat berdampak pada kapasitas kesehatan, perilaku ilegal, ekonomi, dan hubungan sosial. Wah banyak sekali ya dampak dari fenomena bullying ini.

Peran keluarga sangat dibutuhkan untuk pencegahan bullying pada anak. Orang tua dapat mengajarkan berbagai hal positif kepada anak mencontohkan perilaku yang baik. Keluarga dapat membimbing anak berlandaskan agama dan norma-norma yang berlaku di keluarga serta masyarakat. Kemudian komunikasi orang tua kepada anak harus terjalin untuk membangun keakraban yang maksimal antara keduanya. Orang tua dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada anak tanpa adanya tekanan sehingga anak dapat leluasa menceritakan setiap kejadian yang dialaminya. 

Terdapat pula beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya perilaku bullying yaitu dengan cara:

  • Menunjukkan prestasi yang diraih untuk menunjukkan bahwa diri ini jauh lebih baik
  • Menumbuhkan rasa percaya diri terhadap orang lain agar tidak ada kesempatan orang lain untuk menindas
  • Melapor kepada pihak yang berwenang apabila sudah keterlaluan.

Begitu penjelasan mengenai bullying. Jangan biarkan anak-anakmu menjadi salah satu dari pelaku atau korban bullying ya ayah bunda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun