Mohon tunggu...
Nusantara Rizky
Nusantara Rizky Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis aktif baik cerpen, puisi, dan berbagai artikel di berbagai media Kalau di beranda kamu menemukan nama Nusantara Rizky Jangan lupa di sapa dan follow Semoga semua karya saya menginspirasi, menyenangkan dan menghibur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menunggu dan Ditinggalkan

16 Desember 2017   11:36 Diperbarui: 16 Desember 2017   11:40 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sama Fin, mampirlah dulu ke rumahku! Aku sudah menyuruh istriku untuk membuatkanmu makanan kesukaanmu,"

"Aku ingin menemui Kiasa, aku merindukannya,"

"Sudahlah Fin, kau singgahlah dulu ke rumahku, Kiasa sedang pergi ke kota untuk membelikanmu sesuatu,"

"Dia tak pernah berubah,"

Aku dan Fin berjalan menuju rumahku yang agak jauh dari rumah Kiasa. Tatapan mata Fin tak pernah terlepas menatap rumah Kiasa yang menjulang di depan matanya. Aku paham benar apa yang dirasakan oleh Fin, karena aku pun pernah merasakan hal yang sama pula, mungkin lebih menyakitkan daripada apa yang akan dirasakan oleh Fin.

Kami berdua bercengkrama mengenai banyak hal. Mengenai masa lalu yang selalu menghadirkan kenyataan yang salah. Ya, kami semua yang ada disini, terutama para orang tua, selalu menilai kehadiran seseorang dengan persepsi yang salah. Orang yang selalu baik, terkadang kami dinilai baik, tetapi orang yang hanya biasa dan berpenampilan buruk di nilai buruk.

Fin adalah salah satunya yang pernah merasakan hal itu. Kedatangannya desa ini waktu lalu, bersamaan dengan kedatangan sesorang konglomerat yang memakai jas mahal, dan pakaian serba mahal. Dia terlihat baik dan ramah. Sementara Fin, datang dengan apa adanya dirinya.

Mereka berdua sama-sama pergi ke sebuah pub yang selalu ramai tiap malam, dimana Kiasa bekerja disana. Konglomerat selalu melirik Kiasa dan ingin menikahinya. Kiasa selalu menolak, dia sudah bersuami. Hingga akhirnya, suaminya dibunuh secara sadis. Dia menguasai seluruh wilayah dengan uang yang ia punya.

Fin adalah malaikat penyelamat yang dengan keberaniannya membunuh semua orang-orang suruhan konglomerat itu, yang sebagian besar juga warga kami. kekuatannya hanyalah satu, rasa cintanya kepada Kiasa yang tak pernah terbendung. Dia baru sekali ini merasakan jatuh cinta. walau, dia tak pernah mengerti apa itu arti jatuh cinta, namun ia mampu merasakannya dan dia pun bahagia.

Fin dan Kiasa memang selalu dekat, terlebih lagi semenjak kematian suami Kiasa. Fin seperti tahu apa yang harus dilakukan kepada seorang perempuan yang sedang kehilangan dan terluka, sehingga rasa iba yang selama ini tertanam berubah menjadi rasa cinta yang tulus yang tak ingin pergi lagi.

Kiasa pun pernah bercerita kepadaku tentang kebimbangannya untuk menjadikan Fin pelabuhannya selanjutnya. Kiasa meragukan cinta Fin yang sudah cukup terbukti. Dimana dia selalu ada disamping Kiasa saat dia sedang saat sakit. Selalu menjadi tempat berpeluk, saat dia sedang dilanda kegalauan yang teramat dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun