Mohon tunggu...
Alfatur Rizky
Alfatur Rizky Mohon Tunggu... Suka bercerita dalam tulisan

Journalist | Founder RISOOLL | Coffee Maker and Connoisseur | Writer story Julian and Rania, Make You a Ring, Wedding Day, The Cronicles of Phoenix, Italian, Dimata Andreas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Hina

4 Mei 2025   20:36 Diperbarui: 4 Mei 2025   20:36 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto : Dokumentasi Pribadi

Terkabung dalam sunyi, sendirian, tanpa suara. Sekerakak aku terjaring laba-laba, penuh amarah semua saling bertatapan seakan aku hanyalah seutas kotoran.

Begitulah gambarannya ketika engkau jadi manusia paling rendah dikeluargamu. Tanpa uang, tanpa pekerjaan, tanpa bantuan, bahkan tak ada peduli.

Aku menjadi manusia paling menjijikan, namun ketika aku punya segalanya "Kamulah rajaku". Begitulah jalannya dunia.

Baiknya kau diam tanpa suara dalam hening, jangan perdulikan apapun yang ada di sekitarmu, bahkan jangan pernah peduli sekalipun mereka sudah terseok-seok.

Karena mereka hanya hadir ketika butuh, tanpa peduli dikau siapa. Jadi berjalanlah sendirian, ketika kau capai puncak ludahi mereka semua, hina mereka sehina-hinanya.

Tak usah perdulikan dosa, karena semua manusia pasti berdosa. 

Ditulis dalam keadaan emosi oleh Alfatur Rizky.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun