Mohon tunggu...
Rizkya Amelia
Rizkya Amelia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Indonesia

Saya hobi traveling.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Berbagai Macam Risiko Wisatawan Gua Pindul dan Pencegahannya

12 April 2024   16:00 Diperbarui: 12 April 2024   16:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Gua Pindul merupakan destinasi wisata alam yang terletak di Gunung Kidul, Yogyakarta. Gua Pindul menjadi terkenal karena ciri khasnya, yaitu menyusuri gua dengan menggunakan ban pelampung yang di bawahnya terdapat aliran sungai dari awal memasuki gua hingga akhir bagian dari gua. Perjalanan menyusuri Gua Pindul memakan waktu satu jam dan terdapat satu area kecil dalam gua sehingga para wisatawan harus bergantian untuk melewati area tersebut.

Banyak wisatawan yang kunjung datang ke sana, terlebih ketika libur panjang. Maka dari itu Gua Pindul menyiapkan terkait manajemen-manajemen risiko apa saja yang mungkin terjadi dan bagaimana cara mencegah atau menanggulangi hal-hal tersebut. Ketika kita menjadikan alam sebagai suatu wisata, kita juga harus siap untuk menghindari hal-hal yang berkaitan dengan bencana alam yang mungkin terjadi di sekitar kita.

Pengendalian risiko adalah upaya dari manajemen risiko itu sendiri. Maka dari itu diperlukannya kajian ilmiah mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) apa saja yang diberikan dan apa saja pengendalian yang sudah ditetapkan oleh pihak Gunung Kidul serta pengendalian terkait K3 upaya pencegahan terjadinya kecelakaan dan mengurangi risiko-risiko memungkinkan bagi para wisatawan yang datang ke sana. Berikut adalah hasil analisis yang terdapat dalam jurnal peneliti.

Terdapat beberapa risiko yang mungkin saja terjadi di dalam area kawasan Gua Pindul :


Aktivitas : Menyusuri gua dengan menggunakan ban dan pelampung.


Bahaya : Kondisi fisik wisatawan tidak siap.
Risiko : Tubuh mengalami kram, asma, dan penyakit jantung.
Pengendalian : Melakukan peregangan sebelum beraktivitas, adanya pengawasan lebih kepada wisatawan yang mempunyai asma & penyakit jantung, menyediakan tabung oksigen serta pemandu diberikan latihan CPR.

Bahaya : Ban sudah terlampau lama dan ada bekas truk, bokong terkena batuan.
Risiko : Tergores katup angin ban.
Pengendalian : Melapisi ban pelampung, menempatkan ban dengan katup angin menghadap bawah, dan memasang tali penyangga pada ban.

Bahaya : Kondisi jaket pelampung yang buruk.
Risiko : Tenggelam.
Pengendalian : Mengganti pelampung apabila ada yang cacat atau rusak dan pengecekan rutin jaket pelampung.

Bahaya : Bebatuan dan dinding gua.
Risiko : Tubuh terbentur dan tergores.
Pengendalian : Menggunakan helm, sepatu, dan body protector di lutut dan siku, serta pemandu memberi arahan yang baik.

Bahaya : Arus kencang dan dalam.
Risiko : Terseret arus dalam.
Pengendalian : Menggunakan pelampung.

Bahaya : Kedalaman air.
Risiko : Tenggelam.
Pengendalian : Pengawasan oleh pemandu kepada pengunjung untuk selalu menggunakan jaket pelampung dan menggunakan pelampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun