Mohon tunggu...
rizky wahyu putra wijaya
rizky wahyu putra wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UMM ANIMAL SCIENCE

Halo saya rizky mahasiswa s1 peternakan di UMM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pertanian Organik Menuju Indonesia yang Ramah Lingkungan

4 Desember 2021   01:59 Diperbarui: 4 Desember 2021   02:04 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hama dan penyakit, dan penggunaan mulsa Bahan-bahan alami untuk mengendalikan hama dan penyakit, termasuk mineral yang tidak diproses atau diproses secara minimal, seperti pupuk, pestisida dan kondisioner tanah. Tanaman yang baik dan fleksibel dibudidayakan melalui pemuliaan tanaman, tanpa rekayasa genetika.

Pertanian organik sepenuhnya bergantung pada penguraian bahan organik tanah, dan berbagai teknologi seperti pupuk hijau dan kompos digunakan untuk menggantikan nutrisi yang hilang dari tanah oleh tanaman di masa lalu. 

Proses biologis ini dikendalikan oleh berbagai mikroorganisme (seperti mikoriza), yang secara alami dapat menghasilkan nutrisi dalam tanah sepanjang musim tanam. 

Pertanian organik menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan kesuburan tanah, termasuk rotasi tanaman, penggunaan tanaman penutup tanah, pengurangan pengolahan tanah, dan aplikasi kompos. 

Dengan mengurangi pertanian, tanah tidak akan terbalik dan tidak akan terkena udara. Ini berarti bahwa nutrisi yang kurang mudah menguap seperti nitrogen dan karbon akan hilang. 

Tanaman membutuhkan berbagai nutrisi, seperti nitrogen, fosfor dan mikronutrien lainnya, serta hubungan simbiosis dengan jamur dan organisme lain untuk berkembang secara normal. 

Sinkronisasi diperlukan agar tanaman dapat memperoleh nitrogen yang cukup pada waktu yang tepat. Inilah salah satu tantangan yang dihadapi oleh pertanian organik. 

Residu tanaman dapat dikembalikan ke tanah, di mana mereka terurai dan memberikan nutrisi ke tanah. Dalam banyak kasus, kapur pertanian dan belerang diperlukan untuk mengatur pH. 

Lahan pertanian tanpa peternakan mungkin lebih sulit untuk mengembalikan kesuburan tanah, membutuhkan masukan dari luar berupa pupuk kandang sebagai sumber nitrogen yang baik. 

Tanaman membutuhkan berbagai nutrisi, seperti nitrogen, fosfor dan mikronutrien lainnya, serta hubungan simbiosis dengan jamur dan organisme lain untuk berkembang secara normal. Sinkronisasi diperlukan agar tanaman dapat memperoleh nitrogen yang cukup pada waktu yang tepat. Inilah salah satu tantangan yang dihadapi oleh pertanian organik. 

Residu tanaman dapat dikembalikan ke tanah, di mana mereka terurai dan memberikan nutrisi ke tanah. Dalam banyak kasus, kapur pertanian dan belerang diperlukan untuk mengatur pH. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun