Di depan Kurnia Meiga, Yanto Basna tampaknya benar-benar kehilangan posisinya karena Riedl memutuskan untuk hanya mengembalikan Fachrudin ke lini pertahanan.
Posisi Yanto Basna sendiri diberikan kepada salahsatu bintang muda yang melejit di leg 1, Hansamu Yama.
Keduanya diapit dua bek sayap yang tidak tergantikan, Benny Wahyudi dan Abduh Lestaluhu.
Di lini tengah, Riedl menduetkan Bayu Pradana dan Manahati Lestusen sebagai duo gelandang bertahan.
Dengan pilihan ini Riedl tampaknya ingin memperkuat fungsi bertahan tim saat diserang.
Komposisi ini membuat Bayu tidak lagi sendirian mengemban tugas bertahan di lini tengah.
Pada posisi penyerangan, Riedl menurunkan trio Stefano Lilipaly di belakang penyerang tunggal Boaz Salossa bersama dengan Andik Vermansyah dan Rizki Pora di sisi gelandang serang sayap.
Lewat komposisi 4-2-3-1 ini Riedl ingin menumpuk gelandang di lini tengah demi mengimbangi dominasi Vietnam yang pada leg 1 menguasai possession ball.
Tujuannya jelas, semakin banyak pemain di lini vital tersebut maka semakin mudah menerapkan pressing saat bertahan dan melakukan serangan balik cepat lewat kecepatan kedua sayap dan bola-bola daerah yang menjadi makanan empuk Boaz.
Apakah strategi tersebut berjalan dengan baik?
Fakta yang tersaji di atas lapangan memperlihatkan Vietnam masih sanggup mendominasi Indonesia meski Riedl sudah menambah jumlah pemain di lini tengah.