3. Rusia tak ingin Ukraina gabung NATO
Alasan mendasar Vladimir Putin memberikan kebijakan invansi dan aksi serangan militer kepada Ukraina ialah akibat ekspansi NATO yang semakin ke arah timur berdekatan dengan wilayah Rusia. NATO merupakan organisasi militer internasional yang didirikan pada tahun 1949 dan dibuat oleh negara-negara blok barat dengan tujuan keamanan Bersama.
Dalam beberapa tahun terakhir memang terbukti dengan cikal bakal bergabungnya negara Ukraina menjadi anggota NATO. Hal itulah yang dianggap sebagai ancaman untuk Rusia, sehingga pemerintah Rusia berani memberikan kebijakan invansi dan aksi serangan militer kepada Ukraina.
4. Rusia di Banjiri sanksi
Banyak negara lain yang merasa resah apabila konflik antara Rusia dan Ukraina terus terjadi berkepanjangan. Potensi dampak yang dihasilkan sangat besar pada semua aspek kehidupan global, salah satunya dapat memicu percikan api perang dunia jilid tiga.
Dengan alasan kepentingan bersama terdapat beberapa kebijakan sanksi yang diberikan, berupa pemutusan Rusia dari sistem perbankan internasional dan larangan penggunaan Dolar Amerika oleh negara Amerika Serikat. Kebijakan sanksi lain yang dikukuhkan kepada Rusia ialah pembekuan kegiatan BUMN Rusia untuk mengumpulkan uang dari investor Eropa, serta membatasi kegiatan ekspor teknologi canggih kepada Rusia.
5. Sikap pemerintah Indonesia terhadap WNI di Ukraina
Akibat konflik yang terjadi di Ukraina semakin memprihatinkan, sikap pemerintah Indonesia tak tinggal diam terhadap sejumlah WNI yang tinggal di Ukraina. Kebijakan pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI, telah mengambil Langkah tegas yang di perlukan untuk menyelamatkan WNI di Ukraina sesuai rencana kontingensi.