Desa Pesanggrahan, yang terletak di Kecamatan Batu, Kota Batu, merupakan salah satu wilayah dengan karakteristik pedesaan yang masih cukup kental namun sudah mulai berkembang secara urban. Lingkungan ini dikenal asri, namun seperti daerah lain yang mengalami pertumbuhan penduduk, permasalahan sampah mulai menjadi perhatian khusus. Khususnya di RT 04 RW 11, Jl. Samadi, terdapat potensi besar dalam pengelolaan sampah organik secara mandiri melalui keberadaan Komposter 04. Sayangnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat sekitar.
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, tim Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) berinisiatif untuk melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan, dengan fokus pada optimalisasi dan penguatan pengelolaan Komposter 04. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya pengelolaan sampah organik, serta mendorong keterlibatan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.
Pendekatan Partisipatif, Edukatif, dan Aplikatif
Dalam kegiatan pemberdayaan ini, tim mahasiswa menggunakan pendekatan partisipatif, edukatif, dan aplikatif. Ketiga pendekatan ini menjadi dasar strategi implementasi kegiatan agar tercipta perubahan yang nyata, terukur, dan berkelanjutan. Pendekatan partisipatif menekankan pentingnya keterlibatan langsung masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan. Ini dilakukan agar masyarakat tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek perubahan.
Proses pemberdayaan diawali dengan identifikasi permasalahan melalui observasi lapangan dan wawancara dengan tokoh masyarakat serta pengurus RT. Dari hasil identifikasi, ditemukan beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam pengelolaan Komposter 04, yaitu: kurangnya pengetahuan teknis warga mengenai proses pengomposan, tidak adanya jadwal pengelolaan yang jelas, serta rendahnya partisipasi warga dalam memilah dan menyetorkan sampah organik rumah tangga.
Setelah permasalahan dipetakan, tim menyusun rencana aksi bersama dengan tokoh masyarakat dan pengurus RT. Rencana ini mencakup edukasi teknis, penyediaan media informasi, pembuatan jadwal piket pengelolaan kompos, serta pendampingan selama masa KKM berlangsung.
Pelatihan dan Edukasi Teknis
Edukasi menjadi langkah utama dalam meningkatkan kapasitas masyarakat. Kami menyelenggarakan dua sesi pelatihan yang terbuka untuk seluruh warga RT 04. Sesi pertama membahas pentingnya pengelolaan sampah organik, dampaknya terhadap lingkungan, dan potensi ekonominya. Sesi kedua bersifat praktikal, yaitu pelatihan teknis pembuatan kompos menggunakan metode aerob dan metode bokashi.
Dalam sesi praktik, warga diajak langsung memilah sampah organik, mencacah bahan organik rumah tangga, menata lapisan bahan dalam tong komposter, serta merawat kompos hingga matang. Pendekatan ini dirancang agar mudah dipahami dan dapat diaplikasikan oleh siapa saja, termasuk ibu rumah tangga dan anak-anak muda setempat.
Selain pelatihan langsung, kami juga menyediakan media edukatif berupa poster dan booklet berisi panduan sederhana pengelolaan kompos. Media ini ditempatkan di sekitar area Komposter 04 agar mudah diakses oleh warga kapan saja. Booklet juga dibagikan ke beberapa rumah untuk menjadi referensi pribadi.
Pembuatan Jadwal Piket dan Pendampingan