Mohon tunggu...
Rizki Fadhilah R
Rizki Fadhilah R Mohon Tunggu... Insinyur - Energy and Politics Enthusiast

Geology Specialist | Awardee of Honorable Mention for Scientific Publication 2022 | Energy and Natural Resources Researcher | Economic Geology, Oil and Gas, Energy, Politics Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Membaca Pilihan Milenial dan Gen Z di Pemilu 2024

1 April 2022   22:57 Diperbarui: 13 April 2022   01:37 1976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi partisipasi politik anak muda, kaum milenial, dan gen z. Sumber: Freepik/rawpixe;l via Kompas.com

Jika kita jujur tentang ini, Prabowo telah memasuki arena politik selama bertahun-tahun, dan dia sudah berada di kursi presiden dalam tiga pemilihan terakhir. Sekarang, beberapa mungkin melihat lebih dekat rekam jejak kandidat potensial. Anies memiliki program seperti Gerakan Indonesia Mengajar; mungkin beberapa anak muda melihat ini sebagai positif legacy.

Meski nama-nama yang muncul dalam survei di atas sebagian besar adalah politisi muda, tidak menjamin mereka akan memperjuangkan agenda anak muda jika terpilih menjadi presiden. Saat ini yang harus terus diperdebatkan adalah apakah tokoh seperti Anies atau [menteri pariwisata] Sandiaga.  atau bahkan politisi lain yang dianggap muda benar-benar mewakili aspirasi anak muda.

Sebuah studi tahun 2020 dari University of Melbourne di Australia misalnya, berpendapat bahwa pemerintah Indonesia sejauh ini sebagian besar berfokus pada menuntut penduduk muda menjadi sukses sambil mengabaikan kesenjangan ekonomi, sosial dan politik yang luas di dalam kelompok itu.

Sampai kaum muda memiliki kekuatan politik yang berpengaruh dan formal untuk mendorong agenda mereka melalui pemerintah, mereka hanya akan tetap menjadi konstituen demografis atau target, sama seperti kelompok lain seperti perempuan atau pekerja kerah biru. Wacana atau image yang sedang dibangun saat ini bahwa anak muda memiliki peran besar sebagai agen perubahan, tetapi saya melihatnya hanya sebagai permainan elit untuk menarik mereka sebagai pemilih. Persoalan ini yang harus diperhatikan, agar milenial benar-benar berperan dan menjadi agent of change.

Pemerintah harus mengatasi ini di tahun-tahun mendatang dengan melayani lebih baik kebutuhan sosial, ekonomi dan politik kaum muda untuk membantu mencegah mereka menjadi apolitis. Orang-orang yang terlepas dari politik kemungkinan besar akan abstain dari pemungutan suara atau bahkan berpartisipasi dalam diskusi. Kita tidak boleh membiarkan generasi berikutnya menjadi apolitis.

Demonstrasi Tolak Omnibus Law/sindonews.com
Demonstrasi Tolak Omnibus Law/sindonews.com

Pemimpin seperti apa yang diingikan anak muda?

  • Presiden yang jujur dan transparan

Sebuah studi baru-baru ini oleh Future Workplace dan Randstad menemukan bahwa kejujuran adalah salah satu sifat paling diinginkan yang dicari oleh generasi millennial dalam diri seorang pemimpin. Survei Tahunan Pembentuk Global Forum Ekonomi Dunia menemukan bahwa 57% generasi milenial memandang korupsi sebagai masalah paling serius yang mempengaruhi negara mereka saat ini. Presiden yang lebih terbuka kepada masyarakat umum tentang niat mereka, dan apa yang sebenarnya terjadi di balik layar, akan memenangkan kepercayaan dan suara mereka.

  • Presiden yang mendengarkan aspirasi anak muda

Belakangan ini aspirasi anak muda kebanyakan tidak didengar bahkan cenderung diabaikan oleh Pemerintah, hal ini yang menjadikan milenial sekarang cenderung acuh terhadap politik Indonesia. milenial menginginkan pemimpin yang mendengarkan aspirasinya, bukan menghilang ketika dikunjungi di kantornya.

  • Seorang presiden yang akan memerangi perubahan iklim

Tidak dapat disangkal bahwa perubahan iklim adalah salah satu masalah besar generasi kita, dengan hampir setengah dari semua milenium dalam studi Forum memilihnya sebagai tantangan global teratas. Sudah diketahui bahwa 97% ilmuwan setuju bahwa suhu global telah meningkat selama abad terakhir, dan 84% percaya manusia adalah penyebab dan menawarkan solusi.

  • Seorang presiden yang fokus pada peningkatan ekonomi

Sebuah studi baru-baru ini oleh Institut Politik Harvard menegaskan bahwa “meningkatkan ekonomi” adalah masalah yang sangat penting bagi milenial. milenium menginginkan lebih dari kata-kata: mereka menginginkan rencana konkret. Dengan begitu banyak pemilih milenial yang menganggur dan setengah menganggur di luar sana, para kandidat ini harus menganggap masalah ini lebih serius dan membawanya ke garis depan kampanye mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun