Mohon tunggu...
La BolonG
La BolonG Mohon Tunggu... Penulis

_

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kuyang Part 14 (Terakhir) : "Kunci Kegelapan"

13 April 2025   22:48 Diperbarui: 13 April 2025   22:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Kunci Kegelapan

Cahaya putih yang menyelimuti tubuh Sari dan Mira semakin memancar, menembus kegelapan gua yang mencekam. Di sekeliling mereka, bayangan-bayangan mengerikan berusaha merayap, namun cahaya itu menahan mereka, seperti perisai yang kuat. Namun, di balik cahayanya, suara-suara tak terlihat itu terus menggema, semakin menekan, semakin penuh ancaman.

Sari menggenggam pisau hitam yang kini memancarkan cahaya biru yang lebih intens. "Ini satu-satunya cara," katanya dengan suara penuh keyakinan, meskipun hatinya dipenuhi kecemasan. "Kita harus menemukan kunci untuk menutupnya selamanya."

Mira mengangguk dengan wajah penuh ketakutan, namun juga tekad. "Apa yang harus kita lakukan?"

Sari menatap pintu batu yang kini mulai retak lebih besar. Ukiran-ukiran di pintu itu semakin bergerak, menampilkan bentuk makhluk-makhluk yang tidak bisa dikenali, wajah-wajah yang tersenyum mengerikan dan tubuh-tubuh yang seolah hidup. Sesekali, suara langkah kaki besar terdengar menggema, semakin mendekat.

"Kita harus menemukannya," jawab Sari. "Kunci untuk menutup pintu ini ada di dalam, di sana." Ia menunjuk ke tengah-tengah pintu batu yang retak. Sebuah simbol aneh mulai terlihat di antara retakan tersebut, sebuah simbol yang terlihat seperti lingkaran dengan garis-garis yang saling berpotongan, menggambarkan bentuk yang sangat kuno.

"Simbol itu... dari mana itu?" Mira bertanya, terheran-heran.

"Itu adalah simbol penghubung antara dunia kita dan dunia kegelapan. Dan kunci untuk menutupnya ada di dalamnya," jawab Sari dengan tegas. "Kita harus memecahkannya."

Saat mereka mendekati pintu, suara-suara dari dalam semakin nyaring, suara gemuruh dan teriakan yang menakutkan. Bayangan-bayangan besar mulai menjulur keluar, seperti tangan yang panjang, siap meraih mereka.

Tiba-tiba, di tengah kebingungan itu, Sari teringat sesuatu yang pernah dia dengar dari Pak Ranu. "Hanya dengan darah yang benar-benar murni, kita bisa menutup pintu ini. Darah yang tidak ternodai."

"Sari..." Mira berbisik cemas. "Apakah itu artinya... kita harus berkorban?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun