Pintu Kegelapan
Tanah di bawah kaki mereka semakin berguncang, seperti gempa yang tak kunjung berhenti. Sari dan Mira berjalan lebih dalam, setiap langkah mereka terasa semakin berat, seperti ada yang menahan mereka untuk tidak melangkah lebih jauh. Udara semakin dingin, begitu dingin sampai terasa menusuk tulang, dan suara bisikan itu semakin memekakkan telinga, seolah berasal dari setiap sudut gua yang gelap.
"Mira," kata Sari dengan suara pelan namun penuh ketegasan, "Kita sudah hampir sampai. Di sini, di tempat yang sangat dalam, ada pintu yang tidak boleh dibuka. Itu adalah pintu yang menghubungkan dunia kita dengan dunia mereka."
Mira hanya mengangguk, meskipun perasaan takutnya semakin menyelimuti hati. "Bagaimana cara kita menutupnya?"
Sari menatap gua yang semakin gelap di depan mereka. Di kejauhan, sebuah cahaya merah menyala, berkilauan di antara kegelapan. Suara aneh itu kini berubah menjadi teriakan teriakan yang penuh amarah dan kebencian.
"Dengan menghadapinya. Dengan berani melawan mereka," jawab Sari tegas. "Pintu ini hanya bisa tertutup jika kita menghadapi apa yang ada di baliknya."
Akhirnya, mereka sampai di ujung gua. Di sana, di tengah ruang besar yang sepi dan gelap, ada sebuah pintu batu besar, dipenuhi ukiran-ukiran aneh yang tampaknya berusia ribuan tahun. Ukiran-ukiran itu bergerak perlahan, seperti hidup, seakan menunggu untuk dibuka.
Namun, di depan pintu batu itu, ada sesuatu yang lebih menakutkan. Bayangan besar, lebih tinggi dari manusia, berdiri tegak, tubuhnya seolah terbuat dari kegelapan itu sendiri. Wajahnya tidak bisa terlihat jelas, hanya sebuah siluet yang mengerikan, dipenuhi dengan aura kebencian yang begitu kuat.
"Apakah itu mereka?" tanya Mira dengan suara gemetar.
Sari mengangguk, menggenggam tangan Mira lebih erat. "Ya. Itu adalah Makhluk Pengikut Kegelapan. Mereka tidak akan membiarkan kita menutup pintu ini begitu saja."
Bayangan itu bergerak, mendekat, dan suara bisikan semakin jelas terdengar di telinga mereka. "Kalian tidak bisa menghentikan kami. Kami sudah terlahir dari kegelapan yang lebih tua dari dunia ini. Kalian tidak tahu apa yang sedang kalian hadapi."
