Mohon tunggu...
La BolonG
La BolonG Mohon Tunggu... Penulis

_

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kuyang part 6 : "Malam Bulan Mati".

12 April 2025   22:16 Diperbarui: 12 April 2025   22:16 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

 Malam Bulan Mati

Langit malam Desa Lamut diliputi hitam pekat. Tak ada bintang, tak ada cahaya --- bulan pun seolah lenyap dari langit. Malam bulan mati. Malam di mana perjanjian lama bisa dibuka... dan ditutup dengan darah.

Di tepi Sungai Petak Mati, bayi Mira masih melayang, dikelilingi cahaya hitam yang berdenyut seperti jantung. Mata bayi itu kini tertutup, tapi tubuhnya tetap mengambang di udara, seolah ditopang oleh kekuatan yang tak terlihat.

Bu Lestari berdiri di tepi sungai, tangannya menggenggam pecahan cermin kuno peninggalan ibunya --- satu-satunya benda yang bisa "memantulkan" jiwa kuyang. Ibrahim dan Pak Ranu berdiri di belakangnya, menggambar lingkaran pelindung dari garam, darah ayam hitam, dan abu pembakaran mantra.

Lalu, dari dalam sungai, muncul sosok Mak Ijah  bukan kepala melayang seperti sebelumnya, tapi tubuh utuh. Namun tubuh itu busuk, kulitnya mengelupas, dan matanya kosong seperti lubang neraka.

Ia berbicara tanpa membuka mulut, "Kembalikan darahku. Biarkan warisan ini berjalan sebagaimana mestinya. Anak itu milikku... seperti kau dulu, Lestari."

Bu Lestari gemetar. "Aku bukan milikmu. Aku bukan bagian dari perjanjianmu."

Mak Ijah tertawa. "Bukan? Siapa yang kau pikir membisikkan nama-nama bayi saat kau bermimpi? Siapa yang menjaga kandunganmu dulu saat kau hampir kehilangan anak pertama? Kau sudah terikat, Lestari. Sejak lama."

Air mata Bu Lestari mengalir. Di dadanya, luka lama terasa terbuka kembali. Ia teringat keguguran bertahun lalu. Ia ingat suara-suara dalam mimpinya. Ia ingat rasa hangat yang tak pernah bisa dijelaskan...

Ternyata itu Mak Ijah.

Ibrahim berteriak, "Sekarang, bacakan mantra pemutusnya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun