Seandainya aku bunga,
Aku adalah bunga yang rontok, layu dan tak hidup
Seandainya aku lampu,
Aku adalah lampu yang kosong dan redup
Hatiku meraung pada pembebasan, merenung dalam gelap malam, dan terpasung pada batang-batang kerumunan seram
Aku adalah kehidupan yang tak dirayakan
Dilahirkan bersama semboyan yang tak menyenangkan
Makna yang tak berisi dalam sepi yang tak bertepi
Aku muak dengan ekses-ekses dalam stratum kehidupan fundamental
Aku sakit dalam polarisasi jiwaku yang bergelombang
Aku terlampau hipokrisi, berharap restorasi
Tapi aku terdiam, mati
-Iqbal RM
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!