Mimpi Pangeran Padi
Terik cahaya mulai menguning pada ufuk berbisik kantuk
Sang pangeran pulang, memapah cangkul di bahu kekar
Membawa kaleng angin dan musim penyimpanan keringat
Menari pada setapak langkah sambil berkata "Hari ini aku mengusir burung"
Tanah bergoyang mendengar kisahnya menanam, merawat, dan membesarkan padi
Bagaimana tak berduka kita para pengejar gelar negara?
Sedang kaki mu menginjak marmer berlaga kokoh, hanya karena sebutir nasi
Masih punya nyatanya cagak penyanggah culas mu?
Sekedar mencuri tahta terpejam para pangeran penyanggah deru lari jantung mu
Tanpa rafia sepanjang langkah, kau sewakan tanah
kau berbayarkan air ku, pada pemilik yang kau ajak bermain petak umpet
Inikah semboyan tanah air pada kitab mu?
Kamu yang duduk di kursi bergoyang
Dengarlah! Dengar igauan sadar mereka! dengan mata terpejam mu!
Mereka yang menanam benih dari keringat
Sepersekian saja, biarkan yang mereka tanam menjadi penuai tawa tua.
Jember, 31 Desember 2019