Mohon tunggu...
RIZKA AULIYA FITHROTIL ULA
RIZKA AULIYA FITHROTIL ULA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Retorika: Senjata Rahasia Guru yang Sering Terlupakan

10 Oktober 2025   21:57 Diperbarui: 10 Oktober 2025   21:57 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menjadi model langsung dari komunikasi yang efektif, Anda menginspirasi siswa untuk melakukan hal yang sama. Anda adalah pelatih bagi calon-calon pemimpin, ilmuwan, dan seniman masa depan yang perlu menyuarakan ide-ide cemerlang mereka.

Retorika dalam Aksi: Contoh Nyata di Kelas

Teori tanpa praktik adalah omong kosong. Bagaimana retorika terlihat dalam aktivitas sehari-hari?

*Memimpin Diskusi: Alih-alih diskusi yang kaku, retorika membantu Anda merangkum pendapat siswa dengan lebih elegan, mengajukan pertanyaan provokatif yang memantik pemikiran (bukan hanya "ya/tidak"), dan mengelola dinamika kelompok sehingga setiap suara terdengar.

*Memberikan Motivasi dan Umpan Balik: Kata-kata seorang guru bisa membangun atau menghancurkan semangat. Retorika mengajarkan "seni memberi kritik konstruktif". Alih-alih mengatakan "Ini salah," Anda bisa mengatakan, "Pendapatmu sangat unik! Mari kita lihat bagaimana kita bisa memperkuat argumen ini dengan data dari teks." Kalimat kedua lebih persuasif dan mendidik.

*Menghidupkan Sastra: Membacakan puisi dengan intonasi dan jeda yang tepat adalah retorika. Menganalisis pidato Bung Karno bukan hanya melihat sejarah, tetapi mempelajari retorika karya agung yang memukau sebuah bangsa.

Kesimpulan: Investasi Terbaik untuk Masa Depan Mengajar Anda

Pada akhirnya, menjadi guru adalah tentang mempengaruhi pikiran dan hati. Tujuan kita adalah menyalakan api keingintahuan, membangun karakter, dan memberdayakan generasi penerus. Kita tidak bisa melakukan semua itu hanya dengan menghafal dan memuntahkan buku teks.

Kita membutuhkan seni. Kita membutuhkan persuasi. Kita membutuhkan koneksi.

Memilih untuk mempelajari retorika bukanlah tentang menjadi sempurna dalam berbicara. Ini tentang kesadaran . Kesadaran bahwa setiap kata, setiap nada suara, dan setiap gerakan tubuh Anda di kelas memiliki kekuatan untuk menginspirasi, membosankan, mengklarifikasi, atau memaparkan.

Bagi seorang guru Bahasa Indonesia, retorika adalah meta skill keterampilan yang melampaui materi kurikulum. Ia adalah amplifier yang membuat setiap pelajaran yang Anda sampaikan lebih berdampak, lebih diingat, dan lebih berarti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun