Mohon tunggu...
rizka ariestianti
rizka ariestianti Mohon Tunggu... Guru - Bekerja di sekolah

Berdomisili di Cengkareng Barat. Berminat di bidang Sosial dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Diary

Musim Dingin Menjelang Musim Semi

3 Desember 2021   20:10 Diperbarui: 3 Desember 2021   20:19 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kala itu, 2005 Pertengahan Februari...

Sejak landing, rasa dingin mulai terasa menjalari. Dari ujung rambut sampai ujung kaki. Salju memang tidak terlihat, tapi terasa.
Tidak merasa membeku, tapi 3 sampai 4 lapis pakaian harus dikenakan, menghalau rasa dingin. 

Musim dingin berlangsung mulai dari bulan Desember sampai Maret nanti, kemudian berganti dengan musim semi. 

Berjalan sekitar 2 minggu, di pagi hari terdengar ada keributan di luar. Kuintip dari balik jendela, ternyata turun salju. Uniknya masyarakat yang setiap tahunnya menjalani musim dingin, masih saja takjub dengan apa yang mereka lihat, salju. Apakah tidak merasa bosan? itu pertanyaanku pada diri sendiri, yang masih merasa aneh dengan pemandangan yang terjadi. Di setiap musim, akan ada pemandangan heboh seperti pagi ini

Aku mulai mencari tahu, mengapa masyarakat disini selalu takjub dengan apa yang terjadi di setiap musimnya. Yang dapat aku simpulkan dari pengamatanku adalah serasa memiliki semangat baru di setiap pergantian musim. Dalam setiap tahun, musim 4 kali berganti, tandanya semangat dalam setiap musim dan setiap tahunnya harus bertambah. 

Semangat yang mereka bicarakan adalah semangat dalam hal mencari uang, semangat dalam menghasilkan hal-hal besar dalam pekerjaan dan lain sebagainya. Seperti yang saya ketahui bahwa biaya hidup di sana sangatlah mahal, jika tidak giat bekerja, mungkin bisa jadi homeless, lebih parah lagi bisa menjadi hopeless dan akhirnya suicide.

Suicide, menurut saya adalah sebutan di jaman modern untuk istilah Harakiri. Harakiri yang dilakukan kini lebih variatif, bukan hanya menggunakan pedang. Memang setiap negara memiliki keunikan bahkan keanehannya masing-masing.

Kasus suicide sudah banyak terjadi sejak jauh sebelum masuk jaman modern. Jadi tidak menjadi sesuatu yang aneh. Bahkan pelajar pun berpotensi melakukan suicide. Tuntutan kehidupan terhadap seseorang , bisa saja menyurutnya niat seseorang untuk melanjutkan kehidupan. 

Melanjutkan kehidupan pada musim dingin...

Sambutan dingin dari negara ini membuat home sick terasa. Home sick merupakan perasaan ingin berada di dalam hangatnya rumah dan keluarga. Rasa ini biasa dirasakan diawal keberadaan di suatu tempat. Rasa ini kadang disadari, kadang tidak disadari. Terjadi begitu saja. 

Bepergian seorang diri, menggunakan bahasa asing yang belum fasih kulafalkan, bertemu dengan banyak orang asing dengan segala macam kebiasaan yang berbeda dengan yang biasa ditemui, berinteraksi dengan mesin yang dapat memberikan yang diinginkan dan beberapa lagi hal asing yang dapat ditemukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun