Mohon tunggu...
Rizka Amalia Zahroh
Rizka Amalia Zahroh Mohon Tunggu... Mahasiswi

Hobi membaca, Kepribadian pendiam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adab Bermajelis dan Adab Menghadiri Tempat Ilmu dalam Kitab Washoya Al-Abai lil Abna'

1 Mei 2025   18:50 Diperbarui: 1 Mei 2025   18:50 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wahai Anakku: Ketika kamu melewati sebuah kaum, maka ucapkanlah salam dengan lafadz yang diketahui yang datang dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW yaitu lafadz (Assalamu 'alaikum). Jangan kamu tambahi dengan lafadz baru selain lafadz Assalamu 'alaikum. Jangan kamu duduk di majelis kaum kecuali setelah mendapat izin. Terkadang mereka membicarakan sesuatu yang mereka tidak senang jika orang lain bergabung dengan mereka. Jangan kamu mencampuri urusan orang sebisamu karena orang yang ikut campur menyebabkan berat di hati meskipun orang tersebut paling alim diantara mereka.

Wahai Anakku: lihatlah pada dirimu ketika kamu berada di rumahmu, kamu melakukan sesuatu yang kamu sukai untuk tidak dilihat orang lain, kemudian kamu dikejutkan oleh seseorang yang masuk ke rumahmu. Apakah kamu tidak merasakan keberatan dan kamu mengharapkan kepergiannya? Maka seperti itulah keadaanmu ketika kamu hadir di sebuah kaum dengan tanpa izin dan kehadiranmu tidak disukai mereka.

Wahai Anakku: ketika kamu diundang di majelis dan kamu yang paling muda, maka jangan duduk sampai mereka mempersilahkanmu duduk. Ketika kamu duduk maka jangan kamu mendesak seseorang yang berada di sampingmu, jangan kamu memaksa orang yang duduk untuk meninggalkan tempat duduknya untukmu, jangan kamu mengambil tempat duduk ketika terdapat orang yang lebih berhak duduk daripada kamu. Ketika kamu duduk di tempat kemudian orang yang lebih berhak datang, maka tinggalkan tempat dudukmu sebelum kamu disuruh. Maka hal tersebut akan menambah kemuliaanmu dihadapan orang-orang yang hadir.

Wahai Anakku: Ketika kamu duduk bersama sebuah kaum, maka jangan kamu masuk dalam perbincangan mereka sampai mereka mengikutsertakan kamu di dalam perbincangan mereka, jangan kamu berbiara ketika terdapat orang yang lebih berhak untuk berbicara darimu. Dan ketika kamu berbicara, maka jangan kamu berbicara kecuali fakta, jangan kamu memperluas ucapanmu kecuali sekedar menegakkan dalil, jangan kamu membantah orang yang duduk disampingmu kecuali dengan adab dan menjaga dari terpelesetnya lisan, janganlah kamu tertawa terbahak-bahak di dalam majelis karena hal tersebut termasuk perbuatan orang yang hina dan rendah. Sedikitkan bergurau sebisamu karena memperbanyak bergurau menghilangkan kemuliaan dan terkadang membuat hati sebagian orang membencimu.

Wahai Anakku: Jangan kamu duduk dengan orang kecuali orang yang mempunyai harga diri, kemuliaan, menjaga dari sesuatu yang haram. Jangan kamu bercampur dengan orang bodoh dan duduk bersama mereka, janganlah kamu berada dalam majelis ghibah (bergunjing), adu domba sebisamu, jangan kamu duduk dengan orang yang fasik dan orang yang selalu dalam kemaksiatan. Janganlah kamu bergaul dengan orang kotor dan munafiq. Karena akhlaq yang buruk itu menular seperti halnya api melahap kayu bakar.

Pelajaran Kesembilan kitab washoya al-abai lil abna'

Penulis Artikel: Rizka Amalia Zahroh

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun