Mohon tunggu...
Riziq Ibnu
Riziq Ibnu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis dan juga sesuatu yang namanya membaca saya juga suka terkadang saya berolahraga tiap sore hari karena hidup rohani dan jasmani harus seimbang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Imam Al Ghazali Melarang Filsafat?

5 Mei 2024   22:38 Diperbarui: 5 Mei 2024   23:06 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Riziq Ibnu Badawi

 

  Ini bermula dari insiden sejarah filsafat Islam. Ketika Imam Al-Ghazali menyerang para filosof dengan bukunya Tahafut Al-Falsafah (Kerancuan Filsafat). Yang mana, jika kita memahami karya beliau tersebut, kita akan melihat bahwa telah terjadi kesalahan pahaman para ahli teologi Islam dan para pemuka agama yang menganggap kritik Al-Ghazali dalam Tahafut Al-Falsafiah sebagai kritik untuk keseluruhan aliran filsafat. 

Sehingga penerapan filsafat yang memanfaatkan akal pun tampak menghilang di dunia Islam karena kaburnya pandangan tentang tujuan berfilsafat. Tuduhan bahwa filsafat dapat melunturkan keimanan telah menjadi stigma yang tertanam pada kebanyakan orang, terkhusus di kalangan Islam Sunni padahal dengan filsafat kita  akan menyadari kekuasaan Allah.

Apakah filsafat benar benar dilarang oleh Imam Al-Ghazali? 

    Didalam kitab karangan Imam Al-Ghazali yaitu Tahafut Al Falsafah beliau sebenarnya hanya mengkritik pemikiran filsafat teologis yang berkembang pada saat itu yang condong kepada filsafat Yunani sehingga menimbulkan pemahaman yang salah menurut Imam Al-Ghazali, sehingga Imam Al-Ghazali membuat sebuah kitab yang mengkritik paham filsafat teologis yaitu paham Muktazilah.


   Paham Muktazilah merupakan paham teologis Islam yang mendahului akal di atas segalanya, dan inilah yang dikritisi oleh Imam Al-Ghazali sehingga banyak orang yang berargumen bahwa filsafat itu haram.

   Didalam buku karangannya Tahafud  Al-Falsafiah Imam Al Ghazali mengkritik paham teologis yang mengatakan bahwa Alquran itu adalah makhluk tentu saja ini sangatlah bertentangan dengan Imam Al-Ghazali yang merupakan seorang (Sunni) yaitu bahwa Alquran itu bukanlah makhluk tetapi ia adalah firman Allah.

   Jadi pada dasarnya imam Al-Ghazali tidak melarang berfilsafat tetapi dalam kitab itu ia mengkritik hasil dari pemikiran para filosof yang bertentangan dengan pemahaman beliau yang Ahlussunnah wal Jamaah (ASWAJA) tetapi karena kritikan Imam Al Ghazali tersebut membuat filsafat mati pada kala itu, bahkan ada yang mengatakan filsafat mati sampai akar-akarnya dikarenakan kritikan Imam Al-Ghazali tersebut.

   Walaupun pada kala itu filsafat terhenti akibat kritikan Imam Al-Ghazali, tetapi sekali lagi yang harus ditekankan bahwa pada hakikatnya Imam Al-Ghazali tidak pernah melarang atau menyerang filsafat keseluruhan, tetapi ia hanya mengkritik hasil pemikiran filsuf yang mengedepankan akal di atas segalanya, bahkan sampai mengesampingkan Alquran dan Hadist.

   Dari pembahasan di atas bisa kita ambil kesimpulan bahwa apa yang dilakukan imam Al Ghazali adalah memfilter filsafat dari pandangan dunia yang tidak sesuai dengan Islam. Al Ghazali sama sekali tidak menolak filsafat secara keseluruhan, apa yang ia lakukan ialah membersihkan unsur-unsur filsafat yang bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam.

Ketika Islam melarang filsafat maka disitulah letak kemunduran umat Islam dikarenakan penyebab utama kemunduran umat Islam dikarenakan umat Islam meninggalkan filsafat. Padahal pada dasarnya, baik Al-Qur'an dan Hadist tidaklah melarang filsafat bahkan memerintahkan agar umat Islam untuk berfilsafat, dengan kita berfilsafat kita akan menyadari kekuasaan Allah yang begitu luar biasanya.

   Dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 164 yang artinya "Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang bahtera yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengannya Dia menghidupkan bumi setelah mati (kering), dan Dia menebarkan di dalamnya semua jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti. Mengerti di sini maknanya adalah orang yang berfikir dan menyadari kekuasaan Allah.

   Ilmu pengetahuan adalah filsafat dan ilmu pengetahuan yang dijadikan tonggak Aksiologis dalam mengarahkan, mengendalikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara positif bagi kemaslahatan umat manusia, umat islam yang jauh dari filsafat dan fokus kepada akhirat pun mengalami masa kemunduran karena jauh dari filsafat. Mengapa demikian? Dikarenakan ilmu itu terlahir dari filsafat dan ilmu itu sangatlah penting bagi keberlangsungan umat.

   Hidup mestilah seimbang antara dunia serta akhirat, Filsafat tidaklah dilarang oleh agama Islam bahkan kita dianjurkan untuk berfilsafat tetapi tetap harus berlandaskan Alquran dan Hadist, pentingnya filsafat bisa kita ambil contoh ketika orang kafir mendebat kita, kita tidaklah bisa menggunakan dalil dalam Alquran karena mereka tidak akan bisa menerimanya dan di sinilah titik pentingnya filsafat ,kita bisa mendebat orang-orang kafir dengan dalil Aqli yang tentu saja dengan dalil akal tersebut mereka akan menerima suatu kebenaran.

   Penutup

   Imam Al-Ghazali tidaklah melarang filsafat beliau hanya mengkritik hasil dari pemikiran para filosof. Filsafat mestilah berlandaskan Alquran dan Hadist agar terhindar dari ke sesatan dan tidak berlawanan dengan perintah agama dan inilah yang sebenarnya di kritik oleh Imam Al-Ghazali. Alquran dan Hadist tidaklah melarang filsafat, bahkan Islam itu sendiri memerintahkan kita untuk berfilsafat, tetapi dalam Islam berfilsafat itu ada batasannya yang berlandaskan Alquran dan Hadist.

  Salah satu penyebab kemunduran umat IsIam adalah karena jauh dari filsafat dan terlalu fokus kepada akhirat, jadi hidup itu mestilah seimbang antara dunia serta akhirat disisi lain kita beribadah kepada Allah dan disisi lain pula kita mesti terus berfilsafat. Kenapa demikian? Karena filsafat adalah sumber ilmu, ilmu yang ada hari ini terlahir dari filsafat.

   Dengan kita menggali ilmu pengetahuan diharapkan kita menjadi umat yang maju, umat yang hidupnya seimbang antara dunia serta akhirat sehingga umat Islam akan kembali berjaya dengan Ilmu pengetahuan dan tentu izin dari Allah.

   Pada saat sekarang ini mestilah kita terus tetap berfilsafat yang berlandaskan Alquran dan Hadist (Filsafat Islam) karena filsafat tidak membuat kita kafir tetapi sebaliknya malah akan menambah rasa keimanan kita karena kita dapat dengan mudah menyadari  kekuasaan Allah karena kita akan terus mencari tahu kebenaran melalui ciptaan Allah.

 

UIN IMAM BONJOL PADANG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun