SENYUMAN
Selepas senja ku tunggu angin malam membawa seikat senyummu, yang penuh dengan kebahagiaan, yang membelai gaun-gaun jenuh yang telah mengarat oleh jarum-jarum penantian.
Ku lewati lorong-lorong mimpimu yang penggap dan gelisah, tanpa ku temukan bekas pijakan, seperti rembulan yang pernah ku temukan pucat dan meneteskan air mata
Pada awan mana ku temukan lagi senyummu, yang pernah menggerimis dan mampu membelai luka hatiku ?
Aku selalu menunggu malam untuk membawa rembulan, dan melalui tangan rembulan ku lukiskan senyummu pada bebatuan yang bernama kerinduan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!