Mohon tunggu...
Rizal Azmi
Rizal Azmi Mohon Tunggu... Guru - Sekretaris Yayasan Annida Qolbu & Tenaga Pendidik

Menulis buku Fiksi dan non fiksi Memasak Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jika Aku Terpilih Menjadi Duta Genre

5 November 2023   07:00 Diperbarui: 5 November 2023   07:03 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menikah secara hakiki berarti berbicara tentang kehidupan berumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa esensi pernikahan menyentuh seluruh aspek kehidupan berumah tangga. Dalam dan melalui kehidupan berumah tangga kesejahteraan suatu bangsa dapat diukur dengan jelas, baik ekonomi, pendidikan, maupun kelayakan hidup masyarakatnya. Pernikahan dini adalah masalah yang kompleks dan global. di Indonesia sendiri masalah pernikahan dini seperti tak ada habisnya. Masih banyak kita temui para remaja berani mengambil keputusan untuk menikah diusia muda, tidak hanya di kota-kota besar bahkan di pedesaan pun menjadi tabu setiap saat. Saat ini di Indonesia angka pernikahan muda semakin parah. Pernikahan pada usia dini bukan semata-mata keedeal sebuah hidup melainkan masalah kesehatan dan mapanan. Dengan demikian dalam pengertian luas pernikahan tidak lain dari pada kehidupan sosial masyarakat yang memerlukan persiapan yang matang, baik secara financial, fisik, rohani maupuan kejiawaan.

Di Indonesia sendiri masalah perkawinan diatur dalam UU RI nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. Pada bab II syarat-syarat perkawinan  tentang usia dijelaskan pada pasal 7 ayat 1 perkawinan hanya diijinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak perempuan sudah mencapai usia 16 tahun. Dalam pasal yang sama ayat 2 diperjelas jika dalam hal penyimpangan terhadap ayat 1 pasal ini dapat meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun pihak wanita. 

Seiring berjalannya waktu UU perkawinan mengalami revisi lewat dikabulkannya sebagian gugatan uji materi UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan anak. MK menyatakan menyatakan bahwa perbedaan batas usia perkawinan antara laki-laki dan perempuan menimbulkan diskriminasi. MK menilai beleid tersebut bertentangan dengan UU 1945dan UU perlindungan anak. Tepat pada tanggal 13 Desember 2018 dalam sidang pleno terbuka di gedung MK yang berdasarkan amar putusan mengadili untuk mengabulkan permohonan para pemohon untuk sebagian. Menyatakan bahwa pasal 7 ayat 1 sepanjang frasa usia 16 tahun UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Karena jika seorang anak menikah diusia muda, mereka akan kehilangan hak pendidikan dasar 12 tahun. Padahal hak pendidikan adalah hak konstitusional yang harus didapatkan oleh seluruh anak.

Dalam amat konstitutif mukaddimah UUD 1945 setiap anak, berhak mendapatkan pendidikan dasar 12 tahun.  Namun, dari segi kenyataannya dalam mewujudkan cita-cita ideal tersebut sangat jauh dari apa yang diharapkan. Bercermin pada fakta aktual inilah penulis tertarik untuk mengelaborasi sebuah gagasan untuk "JIKA SAYA TERPILIH MENJADI DUTA GENRE". Lewat Visi dan Misi sebagai berikut:

  • Visi.
  • Menjadi dan mewujudkan kader genre yang kreatif, inspiratif dan berkualitas.
  • Misi.
  • Mengaplikasikan program kerja dalam kehidupan. Dalam kehidupan, kita harus memiliki program kerja yang akan dilaksanakan agar terarah dan jelas yang dituju seperti apa. Keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup bukan tergantung pada suatu banyaknya memiliki materialistic tetapi bagaimana program hidup yang dia laksanakan. Program hidup sangat penting demi kekokohan jiwa manusia dalam membangun prinsip hidup.
  • Menjadi pusat komunikasi, informasi dan edukasi konseling bagi remaja. Setiap anak memiliki tingkat permasalahan yang beragam. Permasalahan tersebut semakin kompleks dengan keadaan orang tua saat ini yang sibuk dengan pekerjaan. Pagi pergi dan sore pulang. tidak menghiraukan keadaan putra-putri dirumah. Mereka dititipkan kepada asisten rumah tangga atau ditinggal begitu saja. Sehingga waktu untuk bersama sangat sedikit. Bahkan dimalam hari pun terkadang tidak sempat untuk berkumpul karena kelelahan akibat kegiatan disiang hari. Sedangkan seorang anak tidak hanya membutuhkan material tetapi juga kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Kasih sayang dan perhatian lebih berarti dari sebuah bongkahan emas permata bagi seorang anak. Karena kasih sayang dan perhatian akan membentuk kepribadian anak itu sendiri. Coba kita lihat! Berapa banyak kasus anak menikah dini akibat pergaulan bebas. SLTA belum lulus sudah berhadapan dengan kehidupan berumah tangga akibat kurangnya pengawasan dari kedua orang tua. Bukankah ayam sendiri berhenti mencari makan ketika senja menjelang, masa kita manusia mau dipekerjakan 24 jam bak layaknya robot. Parahnya lagi! hewan peliharaan jika kurang ketika masuk  kedalam kandang kita sebagai orang tua ribut mencarinya kemana-mana sampai bertanya kepada tetangga. Lalu kenapa ketika anak-anak kita keluyuran hingga larut malam bahkan tidak pulang sampai 2 atau 3 hari kita tidak pusing memikirkannya. Apa yang terjadi sebenarnya?
  • Memberikan bekal kepada remaja tentang life skill dengan pelatihan ketermapilan. Persaingina hidup diera modern semakin ketat. Tingginya latar belakang pendidikan tidak ada jaminan untuk bisa meraih kesuksesan atau pekerjaan mapan. Kompetensi dan keterampilan merupakan faktor utama dalam hal persaingan di dunia kerja. Didukung dengan attitude yang indah menjadikan magnet tersendiri dalam hal diterima di dunia kerja dan masyarakat luas.

Untuk mengembangkan visi dan misi ini, dukungan dari pemerintah, tokoh masyarakat sangat dibutuhkan agar terlaksananya program tersebut. Sebagai pengayom masyarakat, pemerintah bertugas untuk mencarikan solusi terbaik dalam mengurangi pernikahan dini negeri ini khususnya terhadap masyarakat di daerah pedesaan yang sulit mendapatkan informasi. Pernikahan yang matang juga memiliki fungsi kualitatif dan fungsi seleksi. Artinya, pernikahan yang matang mempersiapkan masyarakat dengan hidup sehat dan siap untuk melakukan pertaruhan hidup pada biduk berumah tangga. Tak hanya sampai disini. Hal ini juga dapat mengurangi pertambahan penduduk dan angka kemiskinan. Adapun metode yang digunakan adalah 3M yaitu memberi, menerima dan menghasilkan

Dengan menerapkan ke tiga pola dasar dalam menumbuh kembangkan jiwa keterampilan ini dan penolakan terhadap pernikahan dini. Pengurangan Pernikahan dini memiliki kekuatan dan keunggulan tersendiri. Pemberian pembekalan dan pemahan dasar pada dampak pernikahan dini menjadi ciri utama yang dapat membantu akselerasi pendidikan nasional. Dalam hal ini, kelemahan dari masing-masing daerah dapat diisi dengan kelebihan dari kreativitas dan inovasi pemudanya sendiri. Sebenarnya tak ada daerah yang menginginkan pemudanya menikah dini. Tetapi keadaan itu terlahir dari kurangnya kreatifitas dan inovasi serta anak-anak tersebut yang kurang perhatian dari kedua orang tua.

Untuk mengkonsientisasi hakekat pernikahan di Indonesia, maka perlu redefenisi terhadap perkawinan dalam lapisan kesadaran seluruh masyarakat Indonesia. Perkawinan tidak boleh hanya diredukasi pada aspek sebagai jalan terbaik untuk mengurangi beban ekonomi keluarga melainkan mengakomodir keseluruhan aspek lingkungan sosial integral yakni kreatif, kualitas, kekuatan ekspansi,  inovatif dan produktivitas,. Dengan revolusi berpikir yang bersifat eklektis inkorporatif dengan corak berpikir integral, maka dapat membantu akselerasi perkawinan nasional yang integral pula.

  • Kebersamaan.
  • Diskusi

Pemerintah memiliki andil yang sangat penting dalam upaya mencegah atau mengurangi resiko pernikahan dini di Indonesia. Pengambilan kebijakan yang menyentuh seluruh problematika aktual dunia sosial merupakan tanggung jawab Pemerintah. Masalah relevansi kehidupan bermasyarakat bagi kebutuhan aktual secara menyeluruh, pemerataan pendidikan dan keterserapan dalam dunia kerja perlu disikapi dengan kebijakan-kebijakan politik yang pro terhadap perekonomian integral bangsa Indonesia. Guna kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia.

Selain memperhatikan sektor kesehatan formal melalui domain Kementrian kesehatan dan kementrian pemberdayaan anak dan perempuan, pemerintah juga perlu memberdayakan informasi keluarga sebagai lembaga informal potensial serta mendukung adanya pola pencegahan pernikahan dini sebagai jalan yang paling sering diambil orang tua untuk mengurangi beban perekonomian non-formal yang menjawab secara langsung kebutuhan tiap pribadi orang tua Indonesia yang plural dan multikultural.

  • Deklarasi.

Selaku pemuda yang peka akan kondisi pernikahan dini secara nasional nasional dan daerah yang krisis saat ini, kita dituntut aktif dalam pembangunan sendi-sendi informasi dan pengetahuan secara nasional. Sebagai pemuda yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin masyarakat kita menjadi penonton bahkan hanya menjadi buruh pembantu karena kurang kreatif dan inovatif terhadap masyarakat asing akibat dari dampak pernikahan dini yang berimbas pada latar pendidikan mereka yang terputus. Pemuda memiliki kedudukan dan peranan penting dalam menjaga keutuhan negara. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa pemuda merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural pemuda antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran dalam menumbuh kembangkan jiwa pembangunan dan penggunaan deklarasi untuk mengurangi kasus menikah dini atau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Sepatutnya, pemuda tidak lagi hanya dalam posisi berpangku tangan atau menunggu inisiasi dari pemerintah untuk bersama-sama berperan mengisi pembangunan nasional. Menginisiasi dan mendorong konsep pembangunan dalam era desentralisasi ini sangat terbuka bagi pemuda. Pemuda yang mampu membaca tanda-tanda zaman, seyogyanya telah berada pada pilihan menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme guna mendorong kesadaran semua elemen masyarakat untuk terlibat aktif mendorong percepatan pembangunan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun