Mohon tunggu...
Rizal KurniawanHidayat
Rizal KurniawanHidayat Mohon Tunggu... Freelance

Saya memiliki hobi membaca, menulis, dan traveling. Saya juga aktif dalam berbagai aktifitas kerelawanan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandung Perpisahan Diambang Kemenangan

30 Maret 2025   01:00 Diperbarui: 30 Maret 2025   01:00 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ujung senja yang meredup pelan,
Ramadhan berpamitan dalam keheningan.
Aku duduk di bawah langit yang temaram,
merasakan waktu meluruh perlahan.
Tiga puluh hari terjalin indah,
penuh warna, penuh makna.
Langkah-langkah kecil yang kutapaki,
membawaku lebih dekat pada-Nya.
Malam ini, bayang-bayang kenangan
menari di pelupuk mata.
Doa-doa yang lirih terucap,
tak ingin perpisahan ini nyata.
Andai bisa kupeluk Ramadhan lebih lama,
menyimpannya dalam genggaman jiwa.
Namun waktu selalu melaju,
membawa pergi yang ingin kupeluk selalu.
Selamat jalan, wahai bulan penuh cahaya.
Aku rindu, aku akan menanti.
Sampai kita bertemu lagi,
di tahun yang akan datang nanti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun