Mohon tunggu...
Rivando Siahaan
Rivando Siahaan Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Tampil sederhana dengan ketulusan,\r\nada untuk sebuah perubahan yang lebih baik dari hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hujan...

7 Juli 2019   07:12 Diperbarui: 7 Juli 2019   07:18 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oh betapa aku mencintai hujan
Suara rintiknya yang sendu
Menggelitik daun telingaku
Indera penciumanku pun terus beradu
Dulu ber abu dalam keringnya kemarau

Senja memang menarik dan indah
Tetapi hujan memberiku rasa
Seakan Semesta pun segar dan kembali lega
Walaupun senja takkan pernah menyentuhnya

Hujan menawarkan ku kembali
Pada hangatnya cinta dan keluarga
Minum secangkir coklat panas
Tanpa tawar-menawar canda

Biarlah cerita hujan memberi warna
Tanpa memandang waktu yang dulu tertunda
Di balik manisnya coklat panas
Di sela nyanyian gembira menguras suara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun