Perjuangannya dalam mengenalkan tradisi, budaya, dan sejarah kepada masyarakat luas nampaknya seperti menemukan jalan. Presiden Tidore berkesempatan untuk mengenalkan Maluku Utara ke Australia.
Presiden Tidore mendapat undangan dari organisasi Seni Rupa Australia untuk pameran seni rupa. Pada pameran tersebut Presiden Tidore menyuguhkan karya mengenai salah satu lagunya yang berjudul Boki Nukila Vs Kolonial.
Baca Juga: Tradisi Gengsi saat Idul Fitri
Kemudian dia juga diundang oleh KJRI Melbourne untuk mengisi Festival Indonesia Melbourne. Tak hanya itu, Presiden Tidore juga diundang di Universitas Melbourne serta sekolah SMP dan SMA di Australia untuk memberikan kuliah umum tentang budaya Tidore, memperkenalkan budaya Maluku Utara lewat musik juga menenun.
Tak berhenti disana, Presiden Tidore juga masih memiliki misi, ingin mewujudkan harapan para pemuda Tidore yang sejalan dengan Pemerintah Kota Tidore yang saat ini dipimpin Wali Kota Muhammad Sinen serta Sultan Tidore Husein Syah, dimana di Tidore tidak ada emas ataupun nikel, maka para anak-anak muda Tidore harus jadi emas dan nikel itu sendiri untuk memajukan Tidore dari berbagai bidang, baik musik, pertanian, kuliner, dan lain-lain. Dengan keahlian itu maka orang-orang Indonesia maupun luar negeri akan mengetahui keberadaan Tidore, membuat Tidore maju. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI