Mohon tunggu...
Kadek Riskya Dwi Irmayanti
Kadek Riskya Dwi Irmayanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Mahasaraswati Denpasar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengelolaan Keuangan di Kalangan Milenial dalam Masa Pandemi Covid-19

25 Mei 2021   16:29 Diperbarui: 25 Mei 2021   16:43 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh : Kadek Riskya Dwi Irmayanti dan I Nyoman Kusuma A Mahaputra

Akuntansi FEB Universitas Mahasaraswati Denpasar

Masa pandemi COVID-19 sudah berjalan lebih dari satu tahun sejak pertama kali kasus pertama diumumkan di Indonesia. Berbagai hiruk pikuk terjadi seiring bertambahnya kasus COVID-19 di Indonesia. Bagaimana tidak? Semua sektor dari kesehatan, pendidikan, pariwisata, ekonomi, dan tidak terhitung dibidang lainnya ikut mendapat rentetan dampak pandemi ini. 

Satu yang paling terasa dampaknya selain pada bidang kesehatan, adalah pada perekonomian masyarakat, terutama masyarakat usia produktif yang nampaknya paling terpukul pada fase ini. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya sarjana yang baru saja lulus kuliah dan hendak mencari pekerjaan, namun harus menunggu hingga beberapa kali melamar ke berbagai tempat untuk diterima, karena kurangnya lowongan, atau karena beberapa perusahaan lebih cenderung memilih pekerja berpengalaman. 

Selain itu, banyak juga yang harus berhenti dari pekerjaannya karena faktor tertentu, seperti pada bidang pariwisata, atau mereka yang terkena penciutan jumlah pekerja di tempat kerjanya. Bahkan, beberapa dari mereka yang bekerja pun, tidak selalu mendapatkan gaji penuh atau tunjangan seperti yang biasa mereka dapatkan di masa jaya sebelum pandemi COVID-19.

Selagi pandemi ini bergulir sepanjang tahun, sepertinya waktu ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk memikirkan sendi -- sendi terkecil hidup kita yang belum pernah sekiranya kita dalami sebelum pandemi. Salah satunya adalah pengelolaan keuangan pribadi kita, yang nampaknya di masa pandemi ini datang dan memberi shock therapy. 

Setidaknya sampai kita harus mengingat bahwa pandemi ini masih terus berjalan, dan kita semua tidak tahu apa yang akan kita hadapi kedepannya dengan keuangan kita. Bukan hanya untuk mereka yang belum bekerja, namun teman -- teman yang sudah bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, atau yang masih bersekolah, tidak banyak yang melakukan pendataan, perencanaan, dan pengelolaan uang yang baik untuk dirinya sendiri. Alasannya, mungkin  karena pengelolaan uang itu rumit bagi sebagian besar orang. 

Namun, pikirian kembali, pengelolaan uang yang buruk itu benar -- benar dapat menghancurkan keuangan kita hingga tidak ada uang yang dapat kita alokasikan untuk keadaan -- keadaan darurat (diluar kebutuhan biasanya) seperti membeli paket internet, membeli headphone, atau keperluan lainnya untuk keperluan belajar online di masa pandemi, atau lainnya. 

Wah, jangan sampai ini terjadi pada teman -- teman, karna pecayalah, uang itu ada bukan hanya untuk dibelanjakan, namun digunakan sebaik -- baiknya dan semaksimal mungkin untuk diri kita, maupun orang sekitar kita. Nah, berikut ada beberapa tips pengelolaan keuangan awal dan how to be a mindful spender, buat kalian yang suka kalap di awal bulan buat belanja ini itu! Check it out!

1. Mulailah untuk membuat perencanaan keuangan!

Hal ini mungkin terdengar rumit dan membosankan, namun nyatanya perencanaan keuangan ini adalah sesuatu yang mengasyikan untuk kita eksplor loh! Terlebih lagi, karena setiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda -- beda, cara kita dalam mengelola uang pun akan berbeda. Namun, dasar dari perencanaan uang adalah dengan membuat anggaran dana setiap bulannya untuk memonitor kebutuhan, pemasukan, dan pengeluaran kita per bulan. Adapun beberapa hal yang harus kita pertimbangkan dalam setiap bulannya adalah aloksi dana untuk:

  • Kebutuhan sehari -- hari (uang makan, transportasi, pulsa/koneksi internet bulanan, dan lainnya),
  • Belanja bulanan (barang/sumber daya yang diperlukan tiap bulannya, seperti belanja produk perawatan diri, alat perlengkapan sekolah, atau keperluan lainnya yang harus dibeli tiap bulannya)
  • Additional budget untuk refreshing, hobi dan lainnya
  • Dana darurat (untuk keperluan diluar anggaran bulanan yang tidak diduga)
  • Dana untuk ditabung dan donasi (dapat disisihkan dari sisa alokasi diatas)

Tentunya pola ini akan berubah pada mereka yang memiliki keperluan lain seperti keperluan membayar tunjangan, atau uang sekolah, atau pengeluaran lainnya. Terkait besaran nominalnya, kembali kepada masing -- masing individu, ada baiknya kita menyisakan 5% pemasukan untuk di donasikan, dan 10-20% nya untuk kita tabung, sehingga sisany adapat digunakan untuk keperluan bulanan. Presentase tersebut tentunya bisa disesuaikan dengan jumlah pemasukan dan goal kalian dalam keuangan pribadi.

2. Buatlah dua akun bank berbeda.

Nah, ini merupakan hal yang penting dalam pengeloaan uang pribadi kita, terlebih lagi belanja dan bayar online sudah jauh lebih mudah dan praktis di masa kini. Ada baiknya kita bisa memisahkan uang yang kita pegang untuk kebutuhan sehari -- hari dan uang yang kita khususkan untuk ditabung. Maka dari itu, penggunaan dua akun bank sangat krusial dalam menjaga konsistensi pengeloaan dan perencanaan keuangan yang kita buat diatas.

3. Keep your purchases on track!

Berbicara soal konsistensi pengelolaan uang, ini menjadi topik yang penting. Setelah membuat perencanaan keuangan, membuat dua akun bank untuk tujuan penyimpanan dan penggunaan uang, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa semua alur masuk keluar uang terdata dengan baik. Nah, ini penting untuk dilakukan, karena ada masanya, kita ingin membelanjakan uang untuk sesuatu di luar buget bulanan kita, sehingga pendataan ini akan menjadi saksi dari kelalaian kita dalam membelanjakan uang kita. Ataupun sebaliknya, apabila pengeluaran dan pemasukan kita dapat berjalan sesuai rencana, maka kita sudah berhasil menjalankan rencana belanja bulanan kita dengan baik.

4. Be mindful about spending!

Berbicara tentang berbelanja, rasanya tidak lepas dari kata -- kata awal bulan, betul tidak? Ya, entah bagi mereka yang sudah bekerja, atau mereka yang masih menerima uang jajan dari orang tua, awal bulan selalu menjadi momen paling menyenangkan tentunya. Tidak jarang, setelah mendapat uang bulanan, kita menjadi kalap, dan beli ini itu diluar budget bulanan kita. Akan sangat sia -- sia langkah  1 -- 3 yang sudah kita lakukan, namun tetap saja tidak dapat mengontrol hasrat kita dalam berbelanja. Nah, berikut beberapa tips untuk menjadi lebih bijaksana dalam membelanjakan uang bulanan kita, agar kita masih tetap on track dalam anggaran kita.

  • Buat list barang dari yang terpenting ke paling tidak penting. Ini sangat penting kita buat selagi membuat anggaran keuangan kita. Misalnya, saya memerlukan skincare untuk bulan ini, namun saya perlu flashdisk baru karena yang lama sudah tidak bisa dipakai, dan saya sedang dalam proses revisi skripsi, yang mana harus saya dahulukan? Nah, kasus -- kasus sederhana seperti ini nyatanya perlu perhatian kita, yang mana pada hal ini jelas kita harus memilih membeli flashdisk yang kesannya lebih urgent dari pada skincare. Atau, sepatu olah raga saya warnanya sudah tidak bagus, dan saya rutin lari pagi sebelum kuliah, namun charger HP saya baru saja rusak dan saya harus membeli yang baru, apakah saya harus tetap membeli keduanya, atau membeli charger HP dulu dan menunda pembelian sepatu? Nah itu kembali kepada skala prioritas, dan itulah pentingnya pembuatan list barang tersebut.
  • Belanjalah karna itu membuat kalian senang dan tenang. Nah ini yang sering terlupakan oleh kita semua, bahwa belanja bukan hanya memenuhi hasrat kita untuk memiliki sesuatu, namun bagaimana benda/hal tersebut dapat berguna dan memberi kita rasa tenang setelah membelinya. Contoh, kalian ingin sekali membeli tas baru, namun tas kalian ternyata sudah cukup banyak dan dari skala prioritas, seharusnya membeli tas bukan pilihan untuk kalian. Maka kalian bisa berpikir kembali, apakah dengan saya membeli ini saya bisa memenuhi kebutuhan saya? Apakah barang ini nantinya akan dapat digunakan dengan baik? Apakah dengan saya membeli ini, saya akan tetap dapat memenuhi kebutuhan lainnya? dan apakah saya akan menyesal ya setelah membeli tas ini? Pertanyaka diri kita sebelum membeli barang -- barang di luar kebutuhan kita.
  • Jangan termakan godaan diskon. Siapa penggemar belanja online? Tentunya kita semua pernah berbelanja online dengan alasan masing -- masing. Entah barang -- barang yang dijual di lapak -- lapak online memiliki harga yang jauh lebih murah dari toko -- toko lainnya, atau karena lebih praktis untuk membeli online. Tidak jarang kita jadi ingin beli ini itu karna termakan diskon besar -- besaran. Namun, pastikan kalian menerapkan poin sebelumnya yah, be mindful, sebelum membeli barang dan jangan biarkan diskon yang membuat kalian membeli sejumlah barang diluar anggaran bulanan kalian.

5. Tetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek.

Ini menjadi sangat penting mengingat selalu ada alasan mengapa kita menyimpan uang dan menghabiskan uang tiap bulannya. Kita bisa, dan sangat bisa memiliki alasan sendiri untuk menyimpan uang. Saya ingin membeli sepeda motor tahun depan, atau saya ingin menabung untuk sekolah S2, saya ingin menabung untuk pernikahan saya, saya ingin membeli sepatu bulan depan, dan lainnya. Intinya, kita, kaum muda harus memiliki pandangan akan keuangan kita, sekarang atau di masa depan. Tidak usah ragu dan takut untuk memulai memiliki rencana, karna jika kita gagal sekarang, itu akan menjadi pelajaran di masa yang akan datang.

Nah, itu tadi tips yang dapat kita lakukan untuk pengelolaan keuangan bagi anak muda yang baru mencoba untuk menata keuangannya. Masa pandemi COVID-19 ini menuntut kita semua untuk semakin bijak mengelola keuangan kita, tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir, begitupun berapa saja yang kita akan keluarkan dalam prosesnya. Tips diatas adalah langkah awal kita untuk berpikir bijak dalam mengelola keuangan, serta mulai berencana dengan keuangan kita sekarang dan kedepannya sebagai anak muda. Bagaimana? Pengelolaan keuangan tidak rumit bukan? Percayalah, semuanya bisa karena biasa. Mari biasakan diri untuk disiplin akan keuangan kita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun