Mohon tunggu...
Riski Imanuel
Riski Imanuel Mohon Tunggu... mahasiswa

Hobi Bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjuangan Kebab Abah Abu: Ibu Single Parent yang Sukses Merintis Usaha kebab Untuk Menghidupi Kedua Anaknsya

4 Oktober 2025   22:55 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:47 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pembuka

Di sudut kawasan Tembalang, Semarang, aroma hangat dan gurihnya kebab dari sore hingga dini hari selalu menggoda pelanggan yang lewat. Di balik gerobak itu ada sosok perempuan yang tangguh bernama Bu Iis (39). Seorang single parent dengan senyum hangat dan semangat yang luar biasa, ia berhasil menghidupi dua anaknya melalui usaha kebab yang ia rintis sendiri.

Awal mula usaha

Ketertarikan Bu Iis pada bisnis kuliner berawal dari sebuah pengamatan sederhana. Melihat potensi adanya keuntungan, ia memutuskan untuk mencoba peruntungan dengan membuka usaha kebab.

"Hasilnya menggiurkan, jadi saya memberanikan diri untuk memulai," tuturnya.

Nama Kebab Abah Abu sendiri memiliki cerita unik. Selain karena khas, nama ini juga menjadi identitas agar mudah dikenal oleh para pelanggan.

"Saya memberi nama Abah Abu ya karena unik saja," katanya sambil tersenyum.

Peran Ibu dan Pengusaha

Menyeimbangkan peran sebagai seorang ibu sekaligus pengusaha bukanlah hal yang mudah. Apalagi Bu Iis menjalani semuanya seorang diri setelah kepergian sang suami.

"Super repot, apalagi seorang single parent, saya harus bekerja dan menghidupi kedua anak saya yang berumur 20

dan 6 tahun sendiri, " ungkapnya.

Setiap hari, ia mulai berdagang dari pukul 16.00 sore hingga 04.00 pagi, memastikan agar anak-anaknya tetap terurus dengan baik meskipun ia harus bekerja hingga larut malam bahkan dini hari.

Tantangan terbesar

Lokasi dagang yang strategis berada di dekat Universitas Pandanaran menjadikan sumber pemasukan terbesar itu dari para mahasiswa. Jadi, ada masa-masa sulit yaitu ketika para mahasiswa sedang libur kuliah maka pemasukan pun ikut menurun.

"Tantangan terbesar itu ketika mahasiswa sedang libur kuliah karena pemasukan akan ikut menurun, " jelasnya.

Bagaimana mengatasi hambatan

Harga bahan baku yang seiring berjalannya waktu akan naik dan semakin banyaknya pesaing di lokasi-lokasi terdekat yang membuat hambatan menjadi semakin terasa.

"Konsisten saja, " jawabnya dengan tegas.

Pelajaran paling berharga dan penting

Dari pengalaman Bu Iis semasa berbisnis kebab penuh dengan pasang surut, mulai dari yang pernah dikejar-kejar oleh Satpol PP, hingga sekarang yang akhirnya menetap berjualan di depan Indomaret.

Rahasia yang membuat pelanggan kembali lagi

Rahasia kebab Bu Iis yang membuat para pelanggan kerap kembali untuk membeli lagi kebab buatan Bu Iis ialah ibu yang murah senyum dan ramah terhadap pelanggannya, sehingga pelanggan merasa nyaman dan memiliki keinginan untuk kembali membeli kebab buatannya.

Hal penting apa yang harus dimiliki orang supaya bisa seperti Bu Iis

Menurut Bu Iis kunci yang sangat penting untuk dimiliki seseorang agar bisa berbisnis seperti Bu Iis, tips nya adalah harus rajin dan konsisten.

"Untuk orang di luar sana yang ingin berbisnis seperti ini kuncinya adalah konsistensi dan harus rajin dalam menjalaninya, " ujar Bu Iis.

Tentunya dalam usaha yang dijalani bu Iis saat ini ada tujuan & impian tersendiri yang ingin dicapai beliau. Bukan sekadar berjualan, tetapi memiliki impian besar untuk memiliki lapangan kerja sendiri dan memberikan manfaat bagi diri sendiri serta orang sekitar melalui bisnis ini. Dari hasil wawancara ini prioritas utama bu Iis adalah mencukupi dan membahagiakan anak-anaknya. Rencana kedepan nya bu Iis akan mengembangkan usahanya dengan membuka cabang & menambah variasi pada kedai kebab nya

"Insyaallah jika ada rejeki saya akan membuka cabang kebab lagi" Ujar bu Iis.

Berdasarkan percakapan mendalam kami, narasumber sukses mengelola berbagai aspek usaha kebabnya, mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, strategi pemasaran yang berhasil meningkatkan omzet, hingga menjaga kualitas rasa yang konsisten demi kepuasan pelanggan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun