Ayam-ayam berkokok begitu riang
Dengan kilau mentari yang mulai memuncak terang
Indah sang fajar yang menggenggam sebuah tawa
Anta dua jiwa di sela-sela arunika
Dua sejoli itu tersenyum simpul
Mengecup lembut kening dengan dekapan erat pagi yang dingin
Tak lama tangisan bayi terdengar begitu nyaring
Membuat keromantisan itu seakan kering
Mentari pagi semakin meninggi
Dengan suara tangis yang semakin menggelegar
Laki-laki itu bergegas pamit pergiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!