Penting untuk dicatat bahwa ma'qulat awwali (termasuk Mahiyah) adalah konsep-konsep yang terbentuk langsung dari pengamatan terhadap realitas eksternal, sedangkan ma'qulat tsanawi adalah konsep-konsep yang terbentuk dari refleksi terhadap konsep-konsep primer tersebut. Dalam konteks ini, Mahiyah menjadi dasar bagi pembentukan konsep-konsep sekunder dalam filsafat Islam.
Kesimpulan
Mahiyah (ma'qulat awwali) dalam filsafat Islam merupakan konsep fundamental yang berkaitan dengan esensi atau hakikat sesuatu. Ia merupakan hasil dari proses rasionalisasi pertama yang terjadi setelah pancaindera mengamati objek-objek partikular di dunia nyata. Mahiyah memiliki beberapa hukum atau karakteristik penting, seperti perbedaannya dari Wujud, sifatnya yang universal, dan posisinya sebagai objek ilmu. Mahiyah juga dapat dibedakan menjadi beberapa macam, seperti Mahiyah basitah, Mahiyah murakkabah, dan lain-lain.
Pemahaman tentang Mahiyah dan ma'qulat awwali ini menjadi dasar penting dalam epistemologi dan metafisika Islam, serta menjadi landasan bagi pembentukan konsep-konsep sekunder (ma'qulat tsanawi) dalam tradisi filsafat Islam. Dengan memahami konsep Mahiyah ini, kita dapat lebih memahami bagaimana filsafat Islam memandang realitas dan bagaimana pengetahuan tentang realitas tersebut terbentuk dalam pikiran manusia.
Referensi
1. Muhammad Said Anwar. (2023, Oktober 5). Apa itu Al-Ma'qulat Al-Awwaliyyah dan Al-Ma'qulat Al-Tsaniyyah? Ruang Intelektual. https://www.ruangintelektual.com/filsafat/apa-itu-al-maqulat-al-awwaliyyah-dan-al-maqulat-al-tsaniyyah/Â
2. Indonesia Onesearch. Mahiyah dan Maqulat. https://onesearch.id/Record/IOS3519.1/TOCÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI