2. Meremehkan Kreativitas dan Pemikiran Anak
Menit 58:47–59:29
Dalam adegan ini, seorang siswa membaca sebuah puisi di depan kelas, dan Ishaan diminta untuk mengungkapkan tafsir atau pemahamannya terhadap puisi tersebut. Ishaan, dengan daya imajinasi yang kuat, menjawab dengan cara yang kreatif, khas anak-anak. Namun, bukannya diapresiasi, guru malah menertawakan jawabannya dan menyebutnya tidak masuk akal di depan teman-teman sekelas.
Pelanggaran kode etik guru:
Tidak menghargai kebebasan berpikir dan ekspresi peserta didik ,Pendidikan seharusnya mendorong siswa untuk berpikir bebas dan mengembangkan kreativitas. Tafsir puisi adalah sesuatu yang subyektif, dan jawaban Ishaan merupakan ekspresi unik dari pikirannya.Tidak memberikan ruang aman bagi siswa untuk mengekspresikan diri,Ketika guru mencemooh jawaban kreatif seorang siswa, ia menciptakan ketakutan dan ketidaknyamanan. Hal ini membuat siswa enggan untuk berbicara atau mengemukakan pendapatnya di masa depan.Membentuk pola pikir kaku dan menolak keunikan individu, Guru yang hanya mengakui satu jawaban “benar” akan menghambat proses berpikir kritis dan inovatif siswa. Sikap seperti ini membuat murid merasa bahwa kreativitas mereka tidak dihargai dan dianggap aneh.
3. Kekerasan Fisik dan Intimidasi
Menit 61–62
Pelanggaran Kode Etik:
Melakukan kekerasan fisik terhadap siswa: Kekerasan fisik dalam bentuk apapun tidak dibenarkan dalam pendidikan. Tindakan ini melanggar hak anak atas rasa aman dan nyaman di lingkungan belajar.Menggunakan pendekatan hukuman, bukan pendidikan: Guru seharusnya memberikan bimbingan dan pendekatan yang mendidik, bukan menghukum secara emosional maupun fisik. Hukuman tidak menyelesaikan masalah, justru memperburuk keadaan psikologis siswa.Mengabaikan pendekatan empatik dan solutif: Guru tidak mencoba memahami mengapa Ishaan melamun apakah karena kelelahan, kecemasan, atau ketidakpahaman materi. Sebaliknya, ia memilih tindakan instan yang mempermalukan dan menyakitkan.
4. Pelecehan Verbal dan Labeling Negatif
Menit 65–66
Di adegan ini, Ishaan tampak tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan di kelas. Sebagai respons, guru langsung melontarkan kata-kata kasar dan merendahkan seperti “bodoh”, “idiot”, “malas”, dan “gila”, lalu mempermalukannya di depan siswa lain. Tidak ada upaya sedikit pun untuk menanyakan alasan atau mencari tahu penyebab kesulitan Ishaan dalam belajar.
pelanggaran kode etik guru: