Mohon tunggu...
Riska Elseria Sijabat
Riska Elseria Sijabat Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

S1 Pendidikan Sosiologi 2019 Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Dunia Pendidikan Indonesia

10 Mei 2020   16:29 Diperbarui: 15 Juli 2020   14:45 35312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena, hal ini menyebabkan laju perekonomian akan terhambat, tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Tidak hanya itu saja, perdagangan, pariwisata, yang merupakan penopang ekonomi menjadi terhalang akibat munculnya virus ini.

Bidang yang juga ikut terkena imbas dari munculnya virus ini adalah bidang pendidikan. Kementerian di berbagai Negara telah mengambil langkah di setiap sekolah dan universitas untuk melakukan pembelajaran melalui internet. 

Sebulan yang lalu, sebagian besar sekolah-sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi di Indonesia  telah menutup sistem PBM (Proses Belajar Mengajar) yang dilakukan seperti biasanya menjadi sistem pembelajaran daring.  

Pembelajaran online ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan proses menghentikan penyebaran virus melalui interaksi langsung di antara orang banyak. 

Peralihan proses pembelajaran yang dulunya melalui tatap muka menjadi online tentunya memaksa berbagai pihak untuk dapat mengikuti proses dan alurnya, supaya sistem pembelajaran tetap berjalan dengan baik. 

Namun ternyata, sistem ini tidak berjalan se-efektif yang kita bayangkan, bahkan seluruh pihak mengalami kesulitan, tidak hanya siswa, orang tua, guru, dan pemerintah ikut merasakannya.

Pembelajaran online ini memberikan dampak yang sangat besar, baik dampak positif dan juga dampak negatifnya. Seperti yang kita lihat, dari seluruh masyarakat tidak seluruhnya melek teknologi, baik guru, siswa, dan orang tua masih ada yang dalam tahap adaptasi dengan kemajuan teknologi saat ini.

Apalagi masyarakat yang ada di desa atau pedalaman juga para masyarakat yang lahir di zaman tahun 1960-an tentu sangat susah untuk mempelajarinya lagi terutama guru, masih banyak guru-guru yang belum mahir dalam mengaplikasikan teknologi zaman ini. 

Sama halnya dengan siswa/ mahasiswa, masih amatir dalam menggunakan teknologi, diakibatkan oleh kurangnya sarana teknologi pendukung pembelajaran di sekolah mereka, sehingga sistem daring ini kurang efektif bagi mereka, bukan menambah pengetahuan melainkan kurang memahami pembelajaran yang mereka terima. 

Namun di sisi lain, kegagapan teknologi ini menjadi suatu pemacu untuk setiap pihak yang terkait pembelajaran online ini, menjadi lebih serius dan mendalami sistem teknologi agar semakin mahir dalam menggunakannya, tidak hanya untuk pembelajaran daring, namun juga untuk kehidupan sehari-hari.

Terlepas dari kegagapan teknologi, ternyata yang ikut menjadi masalah adalah kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh setiap pihak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun