Takalar- Sebagai upaya mendukung proses pembinaan dan pemberdayaan warga binaan, tim Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Universitas Negeri Makassar (UNM) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar periode 2024/2025 menyelenggarakan pelatihan keterampilan merajut di Lapas Kelas IIB Takalar. Kegiatan ini akan berlangsung selama 2 hari, yaitu pada 14-15 Mei 2025 dan diikuti oleh warga binaan lapas Takalar, baik laki-laki maupun perempuan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program proyek kemanusian BKP-PK UNM yang bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan praktis dan bernilai ekonomi. Melalui keterampilan merajut, para peserta diajak untuk lebih produktif, mandiri, dan memiliki harapan baru saat kembali ke masyarakat kelak.
Ketua Tim BKP-PK UNM, Riska Ayu N. Kamal, mengungkapkan jika kegiatan ini bukan hanya sekadar melatih teknik merajut, tetapi juga memberikan ruang bagi para warga binaan “ini akan meningkatkan rasa percaya diri, membangun kreativitas dan kemandirian serta menumbuhkan semangat hidup yang lebih positif," jelasnya, Rabu (14/05/2025)..
Nada serupa disampaikan Rifda Athiyya Haris, selaku fasilitator jika melalui kegiatan ini semua orang punya kesempatan yang sama untuk berkembang “Kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang berhak untuk belajar dan berkembang, termasuk mereka yang sedang menjalani masa hukuman," tekannya, Rabu (14/05/2025).
Program ini diharapkan akan membentuk mental dan keterampilan warga binaan. “Kami harap, kegiatan seperti inibisa lebih sering diadakan untuk persiapan masa depan mereka setelah keluar dari Lapas," ujar Inas Amelia Idris, Rabu (14/05/2025), selaku fasilitator sekaligus anggota tim BKP-PK UNM.
Selama sesi pelatihan, peserta diperkenalkan pada berbagai teknik dasar merajut, penggunaan alat, serta praktik membuat produk sederhana seperti dompet dan tas. Warga binaan antusias menunjukkan semangat belajar yang tinggi, bahkan beberapa di antaranya terpacu untuk menyelesaikan karya pertama mereka sesegera mungkin.
Kepala Lapas Kelas IIB Takalar, Mansur, menyambut baik kegiatan ini dan berharap pelatihan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. "Kami melihat langsung bagaimana kegiatan ini membawa dampak positif terhadap sikap dan semangat warga binaan. Harapannya, mereka bisa membawa keterampilan ini sebagai bekal hidup mandiri setelah masa tahanan selesai," harapnya, Rabu (14/05/2025).
Tim BKP-PK UNM berkomitmen untuk mendampingi keberlanjutan program, termasuk membantu promosi hasil karya warga binaan agar dapat di pasarkan ke masyarakat luas. Hal ini menjadi bagian dari misi besar universitas dalam mendorong pendidikan, keterampilan, dan kemanusiaan secara nyata.