Mindfulness Eating: Kunci Sukses Diet dan Pengelolaan Gula Darah Penderita DM

Penyakit metabolik, khususnya diabetes melitus tipe 2, merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di Indonesia, termasuk di kalangan masyarakat dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan. Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap buruknya pengelolaan diabetes adalah ketidakpatuhan pasien terhadap diet yang dianjurkan. Ketidakpatuhan ini seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman, motivasi, dan kesadaran pasien mengenai pentingnya pola makan sehat dalam mengontrol gula darah mereka.

Mindful eating, atau makan dengan penuh kesadaran, telah terbukti menjadi pendekatan yang efektif dalam membantu individu untuk lebih sadar terhadap apa yang mereka makan, bagaimana mereka makan, dan bagaimana perasaan mereka terhadap makanan tersebut. Dengan meningkatkan kesadaran ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam membuat pilihan makanan yang lebih sehat dan mengurangi konsumsi makanan yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.

Namun, penerapan mindful eating dalam masyarakat, khususnya bagi mereka yang berisiko tinggi terhadap diabetes, masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penting bagi tenaga kesehatan, terutama perawat dan ahli gizi, untuk memberikan edukasi yang tepat dan mendalam mengenai teknik mindful eating kepada masyarakat, sebagai upaya untuk meningkatkan kepatuhan diet dan keseimbangan gula darah.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di wilayah [nama lokasi] mengenai pentingnya mindful eating sebagai bagian dari pola hidup sehat untuk mengelola diet dan gula darah. Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat memahami konsep mindful eating, meningkatkan kesadaran diri terhadap pola makan, serta mampu mengontrol konsumsi makanan yang dapat membantu mengelola kondisi kesehatan mereka.

Setelah dilakukan pelatihan diketahui gula darah pasien diabetes mengalami penurunan sebesar 80 mg/dl, rata-rata gula darah sebelum olahraga sebesar 290 mg/dl dan mengalami penurunan sebesar 200 mg/dl. Selain itu, pengetahuan pasien dalam mengatur pola makan 3J meningkat rata-rata 40-78 poin. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa intervensi edukasi mengenai pengelolaan pola makan efektif dalam menurunkan gula darah pada penderita diabetes.

Latihan mindfulness eating  dapat dijadikan salah satu teknik nonfarmakologi bagi penderita DM dalam menstabilkan gula darah. Hasil dari pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat disosialisasikan oleh pemegang program promosi kesehatan (Promkes) melalui kegiatan Prolanis maupun penyuluhan terkait self-management penyakit DM di lingkungan klinik maupun komunitas dan masyarakat

Pemeriksaan Kadar Gula Darah