Jalan sepi,
Tidak ada satu pun kendaraan, orang, ataupun malaikat
Tapi, pejalan tua terus berjalan hati-hati
Sambil menghitung langkah kaki, pejalan tua diam-diam mengamati
Tetap tidak ada seorang pun, bahkan ketika hari sudah nyaris tenggelam
Sepanjang jalan pejalan tua hanya melihat bayangannya yang rapuh
Yang juga hilang di tengah kegelapan—
di tengah-tengah kehampaan
Di tengah malam yang terkutuk
Di tengah jalan pejalan tua hanya bisa meringkuk
Menunggu pagi,
Menunggu cahaya,
Menunggu kawan, serta
Menunggu Tuhan memanggil namanya, lagi.
09 Maret 2022
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!