Mohon tunggu...
Riska Yuliyanti
Riska Yuliyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa perbankan syariah yang memiliki ketertarikan mendalam pada dunia kreatif, terutama di bidang fotografi dan tipografi. Antusias dalam mengeksplorasi teknik editing untuk menyampaikan pesan melalui gambar dan teks.

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa (Alvi Syahrin)

18 Desember 2024   17:53 Diperbarui: 18 Desember 2024   18:06 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian 8: Apakah Kuliah itu Penting?

Sayangnya banyak sekali orang yang masih menganggap sepele kuliah, hanya karena pada akhirnya tetap akan mencari pekerjaan bahkan ada yang sampai menjadi pengangguran. Jika hanya mengandalkan gelar saja mungkin perkataan orang lain mengenai susahnya mencari kerja betul adanya dengan mengunjungi beragam situs portal lowongan pekerjaan. Namun, setidaknya ketika kita berada dalam perkuliahan kita akan mendapatkan ilmu yang mungkin dapat dibutuhkan di masa depan. 

Orientasi kuliah bukan hanya untuk mengejar digit gaji yang diharapkan dalam pekerjaan, tapi kuliah itu tentang menimba ilmu. Banyak profesi baru yang lahir dan membutuhkan kredibilitas yang terpercaya, sehingga perlu adanya ilmu sebagai dasar. Meskipun dalam perkuliahan terdapat perbedaan antara realitas akademis dan kebutuhan industry, namun kuliah membuka peluang yang mungkin tidak akan pernah didapat, seperti halnya bertemu dosen hebat yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dan koneksi atau relasi yang terjalin dengan dosen atau para mahasiswa yang bertalenta. 

Memang dengan kuliah tidak akan bisa menjamin sepenuhnya untuk kesuksesan para mahasiswa, akan teapi menurut penulis tidak ada salahnya untuk memilih belajar dengan cara yang diakui. Melalui proses yang mungkin melelahkan dalam tugas kuliah, seperti presentasi, debat, diskusi dan sampai dengan skripsi kita akan menjadi lebih terasah dalam kemampuan berpikir yang kreatif serta kritis.

Apa yang menjadikan Bill Gates, Mark Zuckerberg, Jeff Bezos sukses dibanding orang lain adalah ilmu, mereka mampu melihat dan memanfaatkan peluang serta memperlajarinya melalui pola-pola serta melakukan eksperimen menggunakan teori. Meskipun salah satu dari mereka pernah mengenyam jalur pendidikan dan berakhir mendapatkan drop out, namun semanagat mereka dalam menciptakan tak lepas dari yang namanya ilmu. Maka suatu perbedaan perbandingan antara orang yang sukses dan tidak adalah ilmu dari apa yang mereka dapat.

Bagian 12: Kenapa Pendidikan di Indonesia Begini Banget?

 Dalam bagian ini, yang menjadi sorotan adalah perbandingan system pendidikan di Indonesia dibanding Negara luaran sana, seperti Jepang dan Finlandia. Pendidikan di Indonesia hanya mengandalkan para siswa untuk focus pada materi dan hasil bukan dari proses. Seringkali siswa dihadapkan dengan kurikulum yang tidak relevan dengan kebutuhan di kehidupan nyata, yakni para siswa hanya belajar untuk nilai atau ujian, bukan karena ingin memahami atau menemukan makna yang lebih dalam dari ilmu yang dipelajari.

 Terkadang kita hanya terus membandingkan pendidikan di luar negri dibanding dengan di Indonesia sendiri, maka kenapa tidak dimulai dari diri kita sendiri saja dulu daripada terus mengeluhkan system pendidikan. Bukankah hal ini dapat menjadi peluang serta tantangan untuk membuktikan bahwa terdapat berlian yang bersinar dalam padang pasir yang kering.

 Banyak tokoh di Indonesia pula yang lahir dan dapat menciptakan sebuah keberhasilan yang mungkin saja mereka dapat dari pendidikan di Indonesia, seperti Achmad Zaky pendiri Bukalapak. Beliau menempuh pendidikan dari SD sampai kuliah hanya di Indonesia, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa beliau belajar dapat dilakukan dimanapun asal terdapat perubahan di tiap harinya. 

Berbeda dengan pendidikan diluar negeri sana yang mungkin menjadikan pendidikan di Indonesia tidak maju. Hanya mengandalkan para siswa focus pada materi seringkali diterapkan dalam banyak sekolah

Kelebihan Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun