Mohon tunggu...
riska nuraini
riska nuraini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - suka menolong orang

seorang yang senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ramadan, Momentum Membangun Solidaritas

20 Mei 2018   12:25 Diperbarui: 20 Mei 2018   13:07 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solidaritas - http://herumoon.blogspot.co.id

Ramadan disebut juga sebagai bulan suci. Karena bagi umat muslim, bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan berkah. Bulan ini juga dijadikan sebagai bulan untuk menempa diri, agar menjadi pribadi yang bertakwa. Dalam upaya untuk mendapatkan berkah tersebut, pada bulan ini banyak muslim berlomba untuk berbuat kebaikan. Bentuk perbuatan baik ini pun beraneka ragam. Ada yang memperbanyak membaca ayat suci, membantu orang lain dengan berbagai cara, menebarkan pesan damai, hingga menghilangkan bibit negatif yang masih ada dalam diri.

Di bulan suci ini, juga dijadikan ajang untuk meningkatkan kepedulian antar sesama manusia. Banyak orang yang menggelar sahur on the road, ataupun membagikan takjil untuk buka puasa. Kebiasaan berbagi ini memang seringkali kita temukan ketika bulan puasa. Tidak hanya berbagi makanan, di bulan suci ini juga banyak akfitifitas bersedekah.

Aktifitas ini tak lain tak bukan untuk mendapatkan berkah bulan Ramadan. Saling membantu, saling menghormati dan menghargai. Tinggal kita harus komitmen, untuk terus meneruskan perbuatan baik itu dalam hari-hari berikutnya.

Solidaritas yang telah terbentuk di dunia nyata itu, juga harus ditularkan di dunia maya. Karena selama ini dunia maya seringkali digunakan sebagai ajang untuk menebar ujaran kebencian. Mari kita sebarkan semangat saling peduli, saling berbagi, saling menghormati juga di dunia maya. Dengan membagi semangat positif kepada semua pihak, akan membuat solidaritas antar sesama terbangun. Baik itu di dunia nyata ataupun dunia maya.

Jika empati terhadap sesama itu terwujud, maka akan dengan mudah untuk mewujudkan solidaritas. Jika melihat orang kekurangan makan, langsung kita kasih jika ada kelebihan makanan. Jika ada ujaran kebencian di sosmed, langsung kita ingatkan. Semangat untuk saling tolong menolong dan mengingatkan ini, pada dasarnya merupakan sikap yang telah dicontohkan oleh para generasi terdahulu. Hanya saja, terkadang kita tidak mau menjalankannya karena alasan-alasan tertentu.

Jika ada provokasi mengenai SARA di sosial media, semestinya kita tidak tinggal diam. Karena jika provokasi itu dianggap sebuah kebenaran, dampaknya akan semakin mengkhawatirkan. Di dunia maya, kita juga bisa aktif memberikan pertolongan antar sesama. Saling menolong ini, tentu harus diberikan kepada siapa saja yang memang membutuhkan pertolongan. Dalam Al Quran pun, setiap muslim juga dianjurkan untuk saling tolong menolong. "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan." (QS Al-Maidah: 2).

Ramadan harus dijadikan momentum bagi setiap muslim, untuk terus berbenah. Hentikan setiap ujaran kebencian, dan tingkatkan empati antar sesama. Jadikan bulan suci ini sebagai bulan pengendalian diri, dan berlomba untuk berbuat kebaikan apapun bentuknya. Dengan memperbanyak berbuat baik, maka kerukunan antar umat beragama akan tetap terjagai, baik itu di dunia nyata ataupun dunia maya.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun