Mohon tunggu...
Muhammad RisangAdhisatriyo
Muhammad RisangAdhisatriyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD

Berbeda adalah pilihan

Selanjutnya

Tutup

Film

Representasi Tingginya Kekerasan Remaja pada Film "Crows Zero"

14 Januari 2022   21:56 Diperbarui: 14 Januari 2022   22:03 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film, Foto: www.imdb.com/title/tt1016290/

 

Oleh :Muhammad Risang Adhisatriyo (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan)

Crows Zero, merupakan sebuah film yang menjelaskan tentang bagaimana berada dalam sebuah sekolahan yang terburuk di Jepang. Siswa-siswa di sekolahan itu, memiliki keseharian yakni berkelahi. Tujuan dari sebuah perkelahian itu, hanya untuk menunjukkan siapa siswa yang paling kuat di sekolah tersebut. Dalam film Crows Zero ini, sekolah tersebut memiliki nama, Suzuran. 

Suzuran ini, merupakan sekolahan yang di penuhi dengan murid-murid yang selalu ingin membuktikan jati dirinya, dengan cara menunjukkan bahwa dirinya adalah siswa yang paling kuat di sekolah tersebut. Film ini menggambarkan, tentang sebuah kekerasan yang menjadi pedoman untuk menguasai sekolah tersebut. 

Lalu, disaat ada siswa yang menang dalam melakukan perkelahian, pastinya akan ada siswa yang mengalami sebuah kekalahan. Maka, aturan di sekolah yang dibuat oleh siswa-siswa tersebut, jika ada siswa yang kalah dalam sebuah perkelahian, maka Ia harus menjadi pengikut bagi siswa yang memenangkan perkelahian.

Kekerasan yang dialami oleh para remaja dalam film Crows Zero ini, juga dapat di representasikan pada keadaan remaja masa kini. Maraknya kasus kekerasan pada remaja seperti tawuran, merupakan salah satu bentuk representasi dalam film Crows Zero tersebut. Biasanya, penyebab dari adanya sebuah perkelahian yang dilakukan oleh lebih dari 1 orang ini, memiliki sebuah akar permasalahan yang menyulut emosi dari salah satu pihak. 

Menurut Lidya Sayidatun Nisya dan Diah Sofiah dalam jurnal PSIKOLOGI yang berjudul Religiusitas, Kecerdasan Emosional Dan Kenakalan Remaja (2012) emosi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia. Kemampuan seseorang dalam mengarahkan dan menyesuaikan emosi terhadap suatu situasi akan berpengaruh pada perilaku dan hubungan sosial.

Faktor tingginya tingkat emosional pada remaja inilah, yang membuat maraknya kasus kekerasan di dalam kalangan remaja zaman sekarang. Karena, sebuah masalah yang datang dari 1 orang, akan langsung tersebar ketika orang tersebut memiliki banyak kerabat atau yang dapat kita sebut sebagai geng. Maka dari itu, sebuah perkelahian yang konon katanya membuktikan sebuah jati diri pada remaja inilah, yang sudah menjadi sebuah kebiasaan yang tidak terhindarkan dari para remaja zaman sekarang.

Kekerasan remaja pada zaman sekarang ini dapat diatasi dengan upaya mengidentifikasi masalah pada anak remaja yang merasa terkucilkan dari pergaulan sosial dan juga menciptakan sebuah kondisi yang dimana semua merasa diterima tanpa adanya perbedaan orientasi pada diri mereka. Peran pemerintah dalam mengembangkan sebuah program yang dapat meningkatkan minat dan bakat remaja sangat penting, karena dengan adanya program tersebut para remaja dapat memfokuskan minat dan bakatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun