Mohon tunggu...
Happy Riru
Happy Riru Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan tulisan

Pengen nulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bawahan

18 November 2019   11:10 Diperbarui: 18 November 2019   11:19 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya .. memang orang yang punya kuasa mah kaya gitu" kata Dodi dengan wajah ikut kesal.

"Yang Rin ga ngerti, apa dia ga malu ya, surat itu kan sudah dia tandatangan, berarti dia sudah setuju dan harusnya dia sudah baca dong suratnya" 

lanjut saya 

"Ya mungkin dia cuma tandatangan tanpa membaca" celetuk Dodi

"Padahal Dod kalau dia nanya lalu Rin jelasin, dia kaya yang ga mau terima, dia bilang dia sebenernya tau hanya saja minta dijelasin kembali di dalam surat" kata saya masih penuh kekesalan

"Ya, mana mau dia berada dibawah bawahannya" kata Dodi 

"Iya sih, tapi kenapa kalau kesalahan Rin selalu dia ingat-ingat, tapi kalau yang bagusnya selalu dilupakan. Rin kan bukan manusia yang sempurna" kata saya dengan sedih

 "Udahlah Rin, sabar aja" hibur Dodi.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menjelang sore, saya dipanggil oleh Ibu Tanti. 

"Rin .. maksud surat ini apa ya ?" tanya Bu Tanti. Lalu saya menjelaskannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun