Mohon tunggu...
Nurmarinda Dewi Hartono
Nurmarinda Dewi Hartono Mohon Tunggu... Freelancer - Ririn Marinda

Pendiam di dunia nyata, Menghanyutkan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ini Dia Social Emotional Learning (SEL) yang Bisa Kita Dapat Selama #dirumahaja

26 Maret 2020   13:16 Diperbarui: 26 Maret 2020   13:21 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nytimes.com

SEL dalam Masa Social Distancing

CASEL juga mengambil peran dalam masa wabah dunia ini dalam hal sosial-emosional. Secara garis besar SEL memiliki lima kompetensi inti yang terdiri dari : Self-awareness, Self-management, Social-awareness,  Relationship skills, Responsible decision-making. Kelima kompetensi tersebut adalah pembahasan besar SEL dalam pembelajarannya. Dalam masa sulit ini SEL menawarkan cara yang kuat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan emosi kita, membangun hubungan, dan saling mendukung baik anak-anak maupun orang dewasa selama wabah COVID-19.

Dalam web resminya casel.org memberikan rasa simpatinya ketika negara dan dunia merespons terhadap COVID-19. Ada serangkaian emosi yang kita rasakan dan CASEL memahami betapa pentingnya untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional yang muncul pada saat-saat seperti ini. Adapun pedoman bagi orang tua maupun pengasuh anak yang mereka berikan adalah:

Perhatikan baik-baik perasaan stres atau kecemasan Anda. Kita harus terus berlatih strategi self-care seperti makan sehat, cukup tidur, berolahraga, dan meluangkan waktu untuk istirahat. Jika kit  merasa kewalahan oleh pikiran negatif, temukan cara untuk membingkai ulang pemikiran kita. Kita bisa mencari dukungan kesehatan mental yang diperlukan untuk diri sendiri atau orang yang kita cintai. 

Menerima dan mendukung anak-anak dalam memproses berbagai emosi dan kekhawatiran mereka. Bagi kita yang memiliki anak-anak di rumah, tentu saja mereka pun akan mrespon keadaan ini dengan berbagai emosi. Kita dapat sambil menawarkan ketenangan dan kepastian kepada mereka. Kita perlu mempertimbangkan usia mereka masing-masing yang akan menunjukkan reaksi berbeda agar dapat mengidentifikasi cara yang tepat untuk merespons. Temukan cara bagi anak-anak untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui percakapan, musik, seni, tarian, menulis, atau kegiatan lainnya yang bermanfaat. Pantaulah bagaimana perasaan mereka setiap hari dan berikan waktu yang cukup untuk beristirahat.

Berikan informasi yang sesuai usia dan jawaban akurat tentang berita sambil membatasi televisi atau media sosial yang berlebihan. Bantu anak-anak menilai fakta dari informasi yang salah dan stereotip yang berkaitan dengan penyakit ini. Tak dapat ditepis bahwa pemberitaan di luar sana tidak semuanya dapat dipercaya. Carilah informasi yang dikeluarkan oleh lembaga resmi seperti WHO atau media berita yang telah terpercaya.

Bagikan dengan anak-anak apa yang Anda lakukan untuk menjaga mereka tetap aman. Bantu anak-anak belajar dan mempraktikkan strategi menjagaa kesehatan seperti sering mencuci tangan.. Selain mempromosikan praktik hidup sehat, ini dapat membantu mereka merasakan rasa dikontrol dan dilindungi  yang lebih besar.

Melatih kesabaran ketika rutinitas terganggu yang dapat menyebabkan masalah perilaku potensial atau krisis. Cobalah untuk menghibur anak-anak sambil menetapkan batasan. Ini juga merupakan kesempatan untuk membuat jadwal dan rutinitas baru yang mempromosikan waktu keluarga dan praktik sehat, seperti jalan-jalan pagi bersama, atau menambahkan lagu keluarga favorit ke rutinitas cuci tangan. Nikmatilah waktu bersama anak-anak jika ini langka.

Bantu anak-anak dan remaja memikirkan cara-cara kreatif untuk menjaga persahabatan dan hubungan sosial mereka. Ini mungkin termasuk menulis email atau surat kepada teman, atau menjadwalkan waktu untuk menggunakan telepon atau teknologi yang sesuai usia untuk berkomunikasi dengan teman sebaya. Ingatlah bahwa koneksi sosial Anda sendiri juga penting, dan luangkan waktu untuk menghubungi keluarga atau kerabat melalui telepon atau secara virtual.

Munculkan alternatif yang menyenangkan untuk menunjukkan tanda-tanda kasih sayang sambil meminimalkan penyebaran kuman. Misalnya, menggunakan sentuhan siku atau footshake. Hal ini sekaligus dapat dijadikan sebagai permainan menyenangkan antar keluarga. 

Sementara bagi para pendidik atau guru juga memiliki peran dalam situasi ini. CASEL memberikan pedoman sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun