Mohon tunggu...
Dwi Rini Endra Sari
Dwi Rini Endra Sari Mohon Tunggu... -

Lahir di Jakarta...smp-kuliah di Jogja kembali lagi ke Jakarta untuk mengabdi kepda negara di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kopi “Joss”, Kopi Bara Api

25 Desember 2014   00:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:31 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14194165861184938890

Kota Jogja (Yogyakarta) merupakan salah satu kota yang menawarkan suasana keramahan dan kenyamanan. Tak jarang bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke kota gudeg ini. Kota ini selalu ramai dipadati wisatawan, terlebih ketika hari libur dan liburan akhir pekan.

Banyak dari mereka menghabiskan waktunya dengan keluarga, teman, dan kekasih me mereka. Tak sedikit dari mereka melakukan jalan jalan santai dan makan bersama di restoran, warung makan, dan lesehan (makan di bawah dengan menggunakan tikar).

Ketika liburan akhir pekan, tak hanya mall dan pusat perbelanjaan tradisional yang ramai dikunjungi tetapi wisata kuliner pun tak luput dari daftar liburan mereka. Banyak tempat kuliner di kota ini yang menawarkan berbagai jajanan tradisional yang memiliki keunikan citra rasa. Salah satu tempat nongkrong yang diminati para wisatawan adalah angkringan.

Angkringan merupakan tempat makan tradisional khas Jogja yang menyajikan berbagai makanan dan minuman tradisional.  Disini para pengunjung biasanya menikmati sajian kuliner dengan lesehan dan diriingi musik (pengamen jalanan). Sambil menikmati sajaian kuliner yang dihidangkan, para pengunjung dapat menikmati suasana malam kota Jogja.

Di berbagai jalan sudut Kota Jogja terdapat angkring, salah satunya di Jalan Mangkubumi, Deket Stasiun Tugu Yogyakarta atau Tugu ke selatan. Di sepanjang jalan itu,pengungjung dapat menemukan berjejer angkringan yang menawarkan kuliner tradisional.

Salah satu kuliner angkringan yang membuat penasaran lidah para penikmat kuliner adalah kopi “JOSS”, Iya, dari katanya memang membuat para konsumen bertanya-tanya “kayak apa sih kopi Joss.” Rasa penasaran itu membuat penikmat kuliner menjelajahi angkringan di sepanjang  Jalan Mangkubumi . Tak heran di sepanjang jalan itu, berjejer angkringan yang ramai penikmat kuliner. Mereka mencoba  minuman kopi “JOSS”sambil makan sego kucing (nasi dengan oseng tempe atau sarden dengan porsi yang sedikit).

Kopi “Joss” merupakan kopi hitam yang dicelupi bara arang yang menganga. Mungkin kata joss diambil  suara yang di timbulkan akibat bara arang panas yang dimasukan ke dalam kopi tersebut.

Si penjual mengatakan bahwa kopi “Joss’ ini tidak atau berbahaya. Minuman ini sangat laris dan laku terjual bagi penikmat kopi. Penambahan arang panas pada larutan kopi tubruk dimaksudkan agar citra rasa dan aroma kopi menjadi lebih mantap.

Proses ini sebenarnya tidak berbahaya  karena arang mengandung unsur karbon yang tidak akan tercena oleh usus sehingga setelah masuk ke dalam ubuh, akan terbuang lagi tanpa diserap.

Apakah bahaya atau tidak bagi kesehatan?semua wisatawan tidak mempermasalahkan hal itu, mereka tetap mencicipi citra rasa dari kopi “Joss”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun