Mohon tunggu...
ririn ambar
ririn ambar Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Assalamualaikim wr wb perkenalkan nama saya Ibu Ririn Ambarwati saya berprofesi sbg pendidik di salah satu sekolah Menengah Umum di Kudus.hobby saya menulis artikel, lebih utamanya adalah artikel dg tema history dan edukasi.Kepada Kompasiana.com saya memohon ijin untuk dapat membuat dan mengirim tulisan artikel saya sebagai salah satu media atau platform untuk mengembangkan hobby saya.sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan banyak terimakasih.mohon saran dan koreksinya apabila ada kesalahan didalam penulisan saya nanti.terimakasih wassalamualaikim wr wb

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengungkap Dilema Pemilih dalam Pemilu, antara Pilihan Ideal dan Kenyataan Praktis

8 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 8 Januari 2024   10:03 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mengungkap Dilema Pemilih dalam Pemilu, Antara Pilihan Ideal dan Kenyataan Praktis

Dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu), para pemilih sering mengalami dilema dalam memberikan suara untuk calon yang dianggap tepat. Artikel ini akan membahas dilema pemilih dalam Pemilu, termasuk perbedaan antara pilihan ideal dan kenyataan praktis yang sering dihadapi oleh para pemilih.

Pemilihan umum merupakan salah satu momen penting dalam demokrasi. Namun, tak jarang pemilih mengalami dilema dalam memilih calon yang tepat. Beberapa dilema pemilih yang sering muncul di antaranya adalah: memilih calon yang benar-benar ideal atau memilih calon yang dianggap paling realistis? Menyuarakan aspirasi atau memilih yang terbaik dari pilihan yang tersedia? Membantu memilih calon yang paling mampu atau memilih calon yang paling jujur?

Dalam memilih calon ideal, seorang pemilih dapat menimbang program-program yang diusung oleh calon-calon yang ada. Namun, idealisme yang demikian memerlukan banyak waktu dan usaha untuk merespons setiap program yang diusung oleh calon. Sementara itu, harapan ideal sering kali tidak diimbangi dengan kenyataan praktis. Di sisi lain, memilih calon dari sisi kenyataan praktis, biasanya dilakukan dengan memilih calon dari partai atau kubu politik yang dianggap lebih kuat. Namun, seringkali hal ini lebih berkorelasi dengan kepentingan pribadi ketimbang aspirasi masyarakat.

Para pemilih yang tidak tahu harus memilih calon yang mana atau terombang-ambing dalam dua pilihan tersebut, dapat mempertimbangkan untuk melakukan tindakan politik yang efektif, seperti melakukan pengawasan terhadap calon yang terpilih atau memilih calon yang sedikit lebih baik dari calon lainnya.

Pilihan pemilih tak hanya berdampak pada nasib calon yang bersangkutan tetapi juga pada nasib masyarakat yang dipimpin olehnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pemilih untuk mempertimbangkan kebijaksanaan dan kondisi kandidat sebelum memilih mereka.

Harapan terbaik dari artikel ini adalah, agar para pemilih terlibat secara aktif dalam pelaksanaan Pemilu dengan pemikiran yang matang dan tidak terburu-buru dalam menentukan pilihan. Ingatlah bahwa dengan satu suara, perubahan besar dapat dilakukan bagi kehidupan di sekitar kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun