Mohon tunggu...
Dimas Bagas
Dimas Bagas Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Millenial E'new'rgy", Penggerak Generasi Zaman Now Menuju Kemandirian Energi

2 Agustus 2018   08:05 Diperbarui: 2 Agustus 2018   14:35 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dunia Internasional, energi telah menjadi sarana politis negara, bukan lagi sarana pemenuhan kebutuhan karena sebagaimana saya pelajari sebagai Mahasiswa Hubungan Internasional yang mempelajari berbagai disiplin ilmu, bahwa energi telah menjadi isu internasional yang bahkan telah menjadi pemicu konflik, dapat dilihat dalam perang teluk di jazirah arab, antara Kuwait dan Iraq pada dekade 1990-an karena isu pengambilalihan ladang minyak.

Maka dari itu Pemerintah Indonesia harus mempelajari berbagai isu dan potensi konflik yang bisa saja muncul baik di masyarakat maupun di tingkatan negara. Dan sejatinya negara maju telah berinovasi dengan energi, seperti penggunaan berbagai energi alternatif seperti pemanfaatan energi angin, energi panas matahari, bahkan energi nuklir, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi potensi krisis energi di masa mendatang setelah menyadari energi yang digunakan saat ini terbatas ketersediannya.

Secara pribadi, saya pernah mengalami konversi energi di era pemerintahan sebelumnya, dimana sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan energi, keluarga saya menggunakan minyak tanah untuk memasak, hingga kemudian pemerintah memproduksi dan mendistribusikan gas elpiji sebagai pengganti, dan saya merasakan manfaatnya karena ramah lingkungan, ditambah lagi yang terbaru bahwa pemerintah melalui Pertamina telah mendistribusikan Bright Gas meskipun sedikit berisiko dengan berbagai kasus ledakan dari gas elpiji, yang tentu saja didasari berbagai faktor, salah satunya human error. 

Di sektor transportasi, gas turut mengambil peran sebagai bahan bakar, sebagaimana diterapkan di Ibukota Jakarta, seperti penciptaan bajaj bertenaga gas yang diharapkan akan mampu memperbaiki kualitas udara di Ibukota.

Sebagai penutup, saya berharap bahwa Badan Usaha Milik Negara, khususnya di sektor energi, seperti Pertamina, Perusahaan Gas Negara, dan lain-lain, semakin inovatif dan edukatif untuk masyarakat khususnya generasi millennial, dengan melakukan berbagai studi mengenai efektivitas penggunaan energi dan BUMN di sektor energi di era saat ini diharapkan dapat bersifat adaptif, artinya bahwa perlu bagi mereka untuk menciptakan distribusi energi yang singkat, cepat, dan efektif tanpa mengabaikan sisi keamanan produk, dan terlebih lagi bahwa perlu bagi mereka untuk menciptakan energi alternatif sebagaimana dilakukan oleh negara-negara maju dalam merespon keterbatasan ketersediaan energi.

Dan di Indonesia sendiri saat ini terdapat berbagai pembangkit listrik dengan tenaga air, uap, matahari, dan lain-lain, bahkan generasi muda saat ini mahasiswa dapat menciptakan sumber energi dengan riset pemanfaatan benda-benda yang tidak terpakai seperti banyak mencuat di media di berbagai kampus dalam negeri dimana mahasiswa menggunakan barang-barang yang tidak lagi digunakan seperti limbah, dan lain-lain untuk dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. 

Dan ini artinya bahwa mahasiswa telah menunjukkan tajinya dan pemerintah harus menyadari dan memfasilitasi agar kemudian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar dengan tujuan akhir bahwa Indonesia mampu menunjukkan kemandirian energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun