Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Badai Tak Kenal Malu (Akan Berlalu)

15 Mei 2019   15:53 Diperbarui: 15 Mei 2019   15:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.amazon.com/

Sudah terlampau gaduh
Semua kau buat keruh
Mengapa hatimu mengeras di benci yang membeku?

Singgasana yang menjadi hasrat
Tapi mati-matian kau benturkan rakyat
Ini bukan wasiat, ini utuhnya sebuah khianat!

O...Duyurdana
O...Dursasana
O...kalian para durhaka!

O...Sengkuni
O...penebar hasut dan benci
O...kalian para pembakar Pertiwi!

Kalian, ya kalian..., dengarkan ini:

Sungai-sungai negeri tak pernah mengalirkan api
Hutan-hutan kami menyimpan pusaka abadi
Gunung-gunung tinggi penanda budi pekerti

Kami adalah anak-anak dari Ibu yang sama
Kami dibesarkan dengan cinta
Kami diajari untuk saling menjaga

Maka hasutmu tak akan laku
Sebab pada damai kami merindu
Sebab pada pantai-pantai landai perahu nurani kami berlabuh
Dan tiupan badaimu, akan senyap dan berlalu

Jakarta, 15 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun