hati yang terombang-ambing perasaan, serupa kapal diterjang gelombang lautan. Ia membutuhkan pengetahuan untuk menjaganya dari karam kesadaran.
seperti setiap kapal yang membutuhkan dermaga untuk bersandar, setiap hati juga memerlukan pijakan nalar.
tapi, tidak seperti kapal yang tetap mampu menemukan jalan pulang ke tepi, akal tanpa perasaan adalah tirani. ia tersesat  dalam labirin sepi.
pikiran tanpa hati, serupa dermaga kosong, sempurnanya  pelanggaran kodrati, seperti mimpi-mimpi di siang bolong.
Manggar, 31 Desember 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!