musim ini, hujan tak lagi basah
gumpalan lava menguapkan setiap tetesnya hingga tak bersisa
meninggalkan merpati dalam gelepar sekarat karena dahaga
amuk angin telah meruntuhkan awan
mengusirnya jauh hingga ujung batas kewarasan
dan para pemakan bangkai memburunya tanpa belas kasihan
pada jiwa-jiwa yang nuraninya terampas
terbalut hati hitam dengan jubah-jubah kertas
mendidih dari dalam serupa tungku-tungku panas
lalu untuk apa doa-doa dipanjat?
Jika melangkah gelap dengan mata maksiat?
jika lidah kalap menyimpan benci berkarat? Â
Jakarta, 11 Desember 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!