Mohon tunggu...
Rio Wibi Sumiyarno
Rio Wibi Sumiyarno Mohon Tunggu... Saya berprofesi sebagai guru

saya memiliki hobi menulis dengan konten bertemakan pendidikan, sejarah, wisata, atau tentang pengalaman pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengalamanku Naik Ke Gunung Ungaran

7 Juli 2025   23:05 Diperbarui: 7 Juli 2025   23:02 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : Dokumen Pribadi

Sudah lama sekali saya tidak melakukan aktivitas menulis karena akhir-akhir ini saya disibukan dengan berbagai aktivitas yang cukup padat dan melelahkan. Kini saya mulai kembali melakukan aktivitas menulis yang sudah lama tidak saya lakukan. Namun, tulisan saya kali ini tidak membahas mengenai isu-isu sejarah, politik, kesehatan, maupun olahraga. Tulisan kali ini isinya dalah cerita pengalaman pribadi saya berlibur mendaki ke gunung Ungaran.

Gunung Ungaran merupakan salah satu gunung yang lokasinya berada di Provinsi Jawa Tengah tepatnya berada di Kabupaten Semarang. Gunung ini memiliki ketinggian mencapai 2050 meter diatas permukaan laut. Disekitar lereng gunung Ungaran banyak objek wisata yang cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan. Salah satu wisata yang cukup terkenal yang berada di lereng gunung ini diantaranya adalah objek wisata candi gedong songo beserta dengan pemandian air panasnya, objek wisata taman bunga celosia, hingga objek wisata alam Perantunan yang ada di Desa Gintungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

Selain karena banyak objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan, ternyata gunung ini juga menarik perhatian para pecinta alam karena keindahan pemandangan alamnya. Di libur panjang ini memang saya telah merancanakan jauh-jauh hari untuk mendaki gunung Ungaran. Saya memilih gunung Ungaran karena ini adalah pengalaman pertama saya mendaki gunung dan gunung Ungaran sangat cocok untuk mendaki bagi pendaki pemula seperti saya. Selain itu tempat tinggal saya dengan gunung Ungaran sangat dekat sehingga tidak memerlukan banyak waktu untuk melakukan perjalanan sekaligus menghemat biaya.

Saya mendaki gunung Ungaran melalui jalur pendakian via wisata alam Perantunan yang berlokasi di Desa Gintungan, Kecamatan Bandungan. Selain via Perantunan, para pecinta alam juga bisa mendaki melalui jalur via Mawar yang ada di Desa Sidomukti. Sebelum memulai pendakian hal yang dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan registrasi untuk mengisi data diri seperti nama, alamat tempat tinggal, dan nomor WA. Biaya masuk ke jalur pendakian via Perantunan cukup murah, hanya membayar tiga puluh ribu rupiah termasuk didalamnya sudah termasuk biaya parkir.

Setelah selesai melakukan registrasi pendakian pun saya mulai. Dari memasuki gerbang pendakian menuju pos satu membutuhkan waktu perjalanan sekitar dua puluh menit. Selama perjalanan kita akan disuguhkan tumbuhan pepohonan hijau yang tidak terlalu lebat dan tumbuhan semak-semak yang berada disamping kanan dan kiri jalur pendakian. Jalur pendakian dari pintu gerbang menuju pos satu masih berupa tanah dan tracknya tidak terlalu terjal. Sesampainya pos satu saya beristirahat selama lima menit untuk menikmati hawa sejuk udara sebentar.

Setelah beristirahat di pos satu, saya kembali melanjutkan perjalanan menuju pos kedua. Perjalanan dari pos pertama ke pos yang kedua membutuhkan waktu tempuh sekitar dua puluh menitan. Jalur yang dilalui adalah jalur berupa tanah dan berbatu sehingga para pendaki perlu berhati-hati ketika melewati jalur ini karena sangat licin apalagi jika baru saja turun hujan. Pepohonan di jalur pendakian ini sudah mulai rimbun.

Dari pos dua saya melanjutkan perjalanan menuju pos ketiga. Di pos yang ketiga ini jalurnya banyak dipenuhi bebatuan dan akar pohon. Trackingnya cukup curam dan pepohonan sangat rimbun. Ketika melewati jalur ini ada baiknya pendaki perlu berhati-hati terutama setelah turun hujan, jalur ini sangat licin sekali ketika dilalui. Karena sudah merasa capek, saya memutuskan untuk beristirahat di pos ketiga sambil minum menghilangkan rasa dahaga dan makan cokelat untuk memulihkan tenaga.

Setelah tenaga berasa pulih, saya melanjutkan perjalanan menuju pos empat. Perjalanan dari pos tiga ke pos yang keempat pendaki akan melewati ondo rante. Dalam bahasa Jawa ondo rante artinya adalah tangga yang berantai. Hal ini sesuai dengan namanya, jalur ini dibuat mirip seperti tangga sehingga memudahkan pendaki untuk melewatinya. Di pos yang keempat ini saya beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga.

Setelah beristirahat di pos empat, saya kembali melanjutkan perjalanan ke pos yang kelima atau yang dikenal dengan tanjakan cinta. Perjalanan dari pos keempat menuju pos yang kelima membutuhkan waktu yang sedikit banyak karena dalam perjalanan ini saya sedikit berjalan santai. Jalur dari pos keempat menuju pos kelima ini cukup terjal, namun pepohonan menjelang sesaimpainya di pos yang kelima tidak serimbun di jalur pendakian pos ketiga dan keempat. Di pos yang kelima atau ditanjakan cinta inilah yang banyak dijadikan sebagai tempat untuk mengabadikan momen mendaki digunung Ungaran oleh para pendaki. Di lokasi ini saya beristirahat cukup lama sembari menunggu antrian foto supaya agak sepi.

Setelah berswafoto di tanjakan cinta, saya kembali melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung Ungaran yakni puncak Botak. Sesampainya diatas saya dibuat takjub dengan pemandangan indah yang memanjakan mata. Diatas puncak Botak itulah saya dapat melihat jajaran gunung yang lainya seperti gunung Merbabu, Merapi, Sumbing, dan Sindoro. Setelah puas menikmati pemandangan alam dipuncak gunung, saya memutuskan untuk segera turun ke bawah karena kabut mulai datang. Saya mulai mendaki ke gunung Ungaran pada pukul 08.00 pagi dan turun kembali sampai dibawah pukul 12.00 siang. Sehingga perjalanan saya mendaki naik gunung Ungaran sampai saya turun kembali membutuhkan waktu kurang lebih empat jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun