Mohon tunggu...
Rio Seto Yudoyono
Rio Seto Yudoyono Mohon Tunggu... -

Idenya sering aneh terkesan ngawur dan melawan arus. Visioner bukan, peramal jauh; tulisannya terkadang menyimpang dari pakem, senangnya "menganggu" orang ikut 'mikir, mencari jawaban atas tantangan yang dihadapi sekarang dan masa datang...

Selanjutnya

Tutup

Money

Divisi "Techno-Sosio-Economy" di Kompasiana?

18 Januari 2010   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:24 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menarik mengamati posting saya Belajar Monetisasi Blog Dengan Belajar Gaul nyaris tidak ada yang baca, apalagi berkomentar. Salah taruh di Teknologi, mungkin harus di Ekonomi atau bahkan di Sosbud? Atau tulisannya memang tidak bermutu dan tidak menarik. Belum diselidiki.

Di situ saya mengemukakan keterkaitan unsur "techno-sosio-economy" di mana "gaul" adalah  kunci monetisasi melalui blogging dan blogwalking ke dunia nyata. Ketrampilan blogging selain membuat Blogger itu Narsis dan Egois (tulisan Omjay hari ini), juga bloging dapat menciptakan aktvitas ekonomi. Tiga unsur menyatu, blogging [teknologi], narsis dan egois [sosbud], dan dampak moneter [ekonomi].

Tentu saja Kompasiana tidak dimaksudkan untuk monetisasi; Kompasiana adalah tempat berhimpun bermacam posting dengan spektrum yang sangat lebar mulai dari [edukasi]-[ekonomi]-[filsafat] ... sampai ke [wisata]-[umum]-[ekstra]. Sharing and connecting, begitu moto Kompasiana. Itulah, akumulasi informasi yang luar biasa banyak dengan anggota yang terus saja bertambah, apakah tidak bisa dimanfaatkan menghasilkan sesuatu yang lebih, khususnya ekonomi, dari sekedar tulisan saja?

Posting hari ini, Mau Kemana Kompasiana? (dan komentarnya) pas sekali, konten apa sebaiknya yang diangkat sesuai visi dan misi Kompasiana? Saya mencoba menjawab ini dengan Pertamini, posting hari ini juga, biar up-to-date.

Pertamini adalah contoh bagus dan menarik. Pak 34rs mungkin tidak sedikitpun terpikir ada Kompasianer lain yang melihatnya sebagai peluang bisnis. Di sana ada teknologi (mesin pompa, peneraan/kalibrasi), yang pasti bisa dibuat anak bangsa. Pastilah. Dari sini lahir industri kecil dan produknya yang ber"dampak sistemik" (hehe.. pinjem istilah), karena secara tak langsung menciptakan lapangan kerja dan menunjang industri pariwisata daerah dan kegiatan ekonomi lainnya. Suatu saat industri melebar ke tumbuhnya stasiun gas-mini, stasiun charger-listrik-mini (menyalakan lampu di siang hari bagi sepeda motor mulai tidak dipatuhi karena batere "tekor")... dan masih banyak lagi.

Tidak terbayangkan ada kegiatan baru yang lahir dan hidup dan saling menghidupi, hanya gara-gara posting kolektif di media Kompasiana. Hebatnya Kompasiana!

Kalau divisi semacam "techno-sosio-economy" ini ada di Kompasiana... Divisi mengkaji semua posting Kompasianer yang kalau ditambah sedikit saja, berpotensi berlanjut ke kegiatan ekonomi. Saya yakin banyak tulisan para blogger Kompasiana lain yang menawarkan atau mengusulkan beraneka solusi memecahkan permasalahan unik dan khas yang terjadi di negeri ini. Tidak selamanya harus "hi-tech".

Kehadiran divisi "techno-sosio-economy" mungkin bisa juga dijadikan ciri khas sekaligus kekuatan yang membedakan Kompasiana dengan forum blogging serupa lainnya.

Ah ini cuma pikiran saya saja yang awam. Paling tidak posting saya yang sepi di atas tadi masih ada sambungannya, hanya entah masih layakkah diposting atau tidak ya? (Berkecil hati kalau tidak bermanfaat.)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun