Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Sastrawan, Bukan Cerpenis, tapi Ramadan Memaksaku Berkisah

22 Maret 2025   21:15 Diperbarui: 22 Maret 2025   21:15 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Sedang Memaksa Menulis Cerpen | reactormag.com (Thom Milkovic [via Unsplash])

Aku mengangguk.

"Alhamdulillah. Tapi, kalau boleh tahu, kamu lebih kenyang oleh makanan atau oleh makna?"

Aku terdiam. Itu pertanyaan yang tak biasa.

"Maksud Bapak?"

"Ramadan bukan hanya soal berbuka dan sahur, Nak. Tapi juga soal bagaimana kita mengisi hati yang kosong." Ia tersenyum, lalu menepuk bahuku. "Kamu terlihat seperti orang yang sedang mencari sesuatu. Mungkin Ramadan ini bisa membantumu menemukannya."

Aku ingin bertanya lebih lanjut, tapi tiba-tiba...

Aku terbangun.

Ternyata aku ketiduran di depan laptop. Tehku sudah dingin, rotiku belum tersentuh. Aku menatap layar. Entah bagaimana, jari-jariku mulai mengetik dengan lancar.

Keesokan harinya, aku mengirim cerpen yang kutulis ke grup keluarga.

"Kak Faris akhirnya nulis cerpen!" Nisa mengirim emoji tepuk tangan.

"Bisa juga ternyata, kan?" Ibu menambahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun