Mohon tunggu...
Nova Rio Redondo
Nova Rio Redondo Mohon Tunggu... #Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Mahasiswa Teknologi Informasi UIN Walisongo Semarang. Personal Blog: novariout.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terlalu Egois Jika Mudik Tanpa Peduli Jejak Karbon

21 Maret 2025   09:40 Diperbarui: 21 Maret 2025   09:40 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Lebaran | otomotif.kompas.com ((ANTARA FOTO/DEDHEZ ANGGARA)

Mudik adalah tradisi yang tak tergantikan bagi masyarakat Indonesia. Setiap tahun, jutaan orang berbondong-bondong kembali ke kampung halaman demi berkumpul dengan keluarga.

Momen ini penuh dengan kehangatan, nostalgia, dan kebahagiaan. Tapi, di balik hiruk-pikuk perjalanan mudik, ada satu hal yang sering luput dari perhatian kita yaitu jejak karbon yang kita tinggalkan.

Pernahkah kamu berpikir, berapa banyak bahan bakar yang terbakar selama periode mudik? Dari kendaraan pribadi, bus, pesawat, hingga kapal laut, semua moda transportasi ini menghasilkan emisi karbon yang berkontribusi pada pemanasan global.

Pesawat misalnya, menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar. Satu penerbangan Jakarta-Surabaya saja bisa menghasilkan sekitar 100-150 kg CO2 per penumpang.

Kendaraan pribadi juga tidak kalah buruknya. Mobil berbahan bakar bensin atau solar menghasilkan sekitar 2,3 kg CO2 per liter bahan bakar yang digunakan. Bayangkan jika setiap orang memilih kendaraan pribadi tanpa mempertimbangkan transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Mudik Hijau Mungkinkah?

Banyak yang berpikir bahwa "mudik hijau" hanyalah wacana dan sulit diterapkan. Padahal, dengan sedikit kesadaran dan perubahan pola pikir, kita bisa mengurangi jejak karbon tanpa harus mengorbankan kebahagiaan mudik.

Menyarankan seseorang untuk menggunakan transportasi publik untuk mudik mungkin terlalu biasa, dan kita juga tau sendiri hasilnya bagaimana.

Walaupun transportasi publik lebih efisien dalam mengangkut banyak orang sekaligus, sehingga emisi per penumpang jauh lebih rendah dibanding kendaraan pribadi, hal tersebut masih menjadi tantangan tersendiri.

Mempertimbangkan untuk berbagi kendaraan dengan keluarga atau teman yang satu arah, mungkin sedikit lebih baik. Selain menghemat biaya bahan bakar, ini juga bisa mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan menekan emisi karbon.

Jika memiliki akses ke kendaraan listrik atau hybrid, gunakanlah sebagai pilihan utama. Mobil listrik tidak menghasilkan emisi karbon secara langsung, sementara kendaraan hybrid lebih hemat bahan bakar dibandingkan mobil konvensional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun