Sawarna (17/06/2018), pantai yang mana harusnya di jaga oleh pengunjungnya ternyata sebaliknya, sampah ada Dimana-mana termasuk juga banyak sampah masyarakat.
pemerintah tidak memperhatikan pendidikan di daerah Banten, ini semua bisa kita lihat bersama di daerah Sawarna Provinsi Banten, Sawarna yang seharusnya bisa menjadi ladang ekonomi bagi warga setempat karena keindahan pantainya berbanding terbalik ketika kita melihat Kuta Bali yang bersih dan nyaman bagi pengunjung, akses jalan menuju pantai yang tidak baik pengelolaannya melihatkan kita buruknya kerja pemerintah setempat.
Sampah yang merusak keindahan alam yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi dibiarkan tanpa ada yang membersihkan sama sekali.
Ayu Sekar salah satu pengunjung mengatakan "Saya terakhir kesini 2011 pantai ini sangan bersih pada tahun saya pertama kesini, tapi sekarang kotor tidak ada yang mengelola kebersihannya, dan pengunjungnya semakin banyak."
Anomali yang terjadi seperti tidak ada tindak lanjut pemerintah daerah untuk mengelola pantai yang lebih indah dibandingkan Kuta Bali ini.
Tidak ada tanggung jawab pemerintah terhadap pembangunan daerah mengakibatkan anomali di pertumbuhan ekonomi di kawasan daerah tertinggal, legitimasi kekuasaan tidak dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah daerah.
Otonomi daerah tidak dimanfaatkan oleh pemerintah daerah, padahal dia mempunyai hak khusus untuk mengatur pembangunan daerahnya.
Sebenarnya pemerintah setempat paham otonomi daerah atau melakukan distorsi ?, pertanyaan besar ketika melihat realita di lapangan (RA)